PERSIAPAN IBADAH
- Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
- Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.
- Pembakaran lilin sebagai tanda memasuki Minggu Adven (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
(Hari ini kita menyalakan lilin Adven Pertama, Lilin Pengharapan. Cahayanya mengingatkan kita bahwa di tengah gelap dan dukacita, Kristus adalah terang yang tidak padam. Mari, dengan menyalakan lilin ini, kita menyatakan komitmen untuk menanti kedatangan-Nya dengan hidup berjaga-jaga dalam pengharapan)
PANGGILAN BERIBADAH
(diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Jemaat yang terkasih dalam Tuhan, pada pagi yang indah ini, kita berkumpul dalam sukacita dan kerinduan untuk beribadah kepada Tuhan. Hari ini kita memasuki Minggu Adven yang pertama. Adven adalah masa penantian. Kita memasuki perayaan Minggu Adven, masa penantian kudus bagi kedatangan Sang Juruselamat. Masa untuk berjaga, berharap, dan mempersiapkan hati. Di tengah kesibukan dan beban kehidupan, sering kita lalai menjaga hati kita tetap terarah pada Tuhan. Kita datang hari ini untuk berhenti sejenak, menenangkan diri di hadapan-Nya, dan memulihkan kembali fokus iman kita. Marilah kita menundukkan hati, menyerahkan segala kepenatan, pergumulan, dan kegelisahan. Biarlah keheningan ini menjadi ruang suci perjumpaan kita dengan Dia yang datang membawa terang, pengharapan, dan damai sejahtera. Mari kita masuk dalam saat teduh, membuka hati selebar-lebarnya bagi Kristus yang segera datang, Sang Imanuel, Allah yang menyertai kita.
♫ KJ 84:1,2 “YA YESUS, DIKAU KURINDUKAN” ♫
Ya Yesus, Dikau kurindukan, lipurkan lara batinku;
seluruh hatiku terbuka menyambut kedatangan-Mu.
Bahagia, Terang sorgawi, Engkau harapan dunia:
Terbitlah, Surya Mahakasih, dan jiwaku terangilah!
Hatiku biar Kau jadikan palungan-Mu yang mulia
dan dalam aku Kaucerminkan terang sorgawi yang baka,
sebab dengan kehadiran-Mu keluhan batinku lenyap.
Kiranya lahir dalam aku dan tinggallah serta tetap!
P : Ibadah Senin saat ini berlangsung di bawah tema, “Berjaga-jaga dalam Pengharapan” sebagai pengingat bahwa pengharapan di dalam Tuhan memberi kekuatan untuk tetap setia, teguh, dan waspada menghadapi setiap tantangan hidup, sebab Tuhan yang menjanjikan itu setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
(Jemaat berdiri)
♫ “KAULAH HARAPAN” ♫
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
yang menopangku
Kupandang wajahmu dan berseru
Pertolonganku datang dari-Mu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan
Dalam hidupku
VOTUM DAN SALAM
P : Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina sekaligus perayaan Minggu Adven saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.
P&J: Amin.
(Jemaat duduk)
LITANI BERJAGA-JAGA DALAM PENGHARAPAN
(diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Ya Tuhan, pada Minggu Adven yang pertama ini kami datang ke hadapan-Mu dengan hati yang terbuka. Kami mendengar panggilan firman-Mu untuk berjaga-jaga dan waspada, tetapi kami mengakui bahwa sering kami tidak hidup dalam kesadaran akan kehadiran-Mu. Kami sering terjebak dalam rutinitas dan kesibukan sehari-hari, seperti pada zaman Nuh orang-orang hidup tanpa memikirkan saat kedatangan-Mu. Kami lalai menjaga hati dan iman kami, lebih mempercayai kekuatan kami sendiri daripada bersandar pada pengharapan di dalam Engkau. Ampunilah kami, Tuhan, ketika kekuatiran dan ketakutan membuat kami ragu akan janji-Mu. Ampunilah ketika kami tidak peka terhadap kehadiran-Mu, ketika kami tertidur dalam kenyamanan dan mengabaikan suara-Mu yang memanggil kami untuk bertobat dan memperbarui kehidupan.Tuhan, kasihanilah kami. Bangunkan kami dan pulihkan pengharapan kami yang pudar, dan jadikan kami umat yang setia menanti kedatangan-Mu dengan hati yang berjaga, hidup dalam kasih dan ketaatan setiap hari. Dalam keheningan ini, kami memohon, Tuhan kasihanilah kami.
J : (♫ Menyanyi KJ 42 “Tuhan, Kasihani” ♫)
Tuhan, kasihani, Kristus, kasihani,
Tuhan, kasihani kami!
P : Ya Tuhan, dalam pengharapan, kami menanti-Mu. Namun kami mengakui dengan jujur bahwa kami tidak berjaga-jaga sebagaimana Engkau kehendaki. Engkau mengenal diri kami sepenuhnya; hati kami, pikiran kami, dan segala sesuatu yang kami lakukan baik yang tampak maupun tersembunyi. Sesungguhnya, Tuhan, kami belum memperlihatkan hidup yang berjaga-jaga menantikan kedatangan-Mu. Cara kami berpikir, sering dipenuhi oleh prasangka dan kepahitan. Cara kami berkata-kata, tidak mencerminkan kasih dan kebenaran-Mu. Cara kami bertindak, tidak selalu memuliakan nama-Mu. Dalam cara kami bekerja, terkadang kami mencari keuntungan diri daripada kejujuran dan kesetiaan. Dalam cara kami belajar, kami sering menyepelekan tanggung jawab dan tidak sungguh menghargai kesempatan yang Engkau percayakan. Dalam cara kami memperlakukan sesama, kami masih mementingkan diri sendiri, menghakimi, dan tidak mau mengampuni. Hati kami masih penuh dengan kebencian, iri hati, dan amarah yang belum sembuh. Karya kami masih sering diiringi dengan ketidakjujuran, kemalasan, dan kepura-puraan. Kami mendengar panggilan-Mu untuk berjaga-jaga, tetapi kami memilih untuk tertidur dalam kenyamanan dan kesibukan dunia. Ampuni kami, ya Tuhan. Sucikan hati kami dari segala kesombongan dan ketidaksetiaan. Bangunkan kami agar kami hidup sebagai anak-anak terang. Pulihkan pengharapan kami yang mulai pudar dan tuntun kami untuk menantikan-Mu dengan iman yang teguh, hidup dalam ketaatan, kesetiaan, dan kasih setiap hari. Dalam keheningan ini, kami menyerahkan seluruh dosa dan pelanggaran kami kepada-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
J : (♫ Menyanyi KJ 42 “Tuhan, Kasihani” ♫)
Tuhan, kasihani, Kristus, kasihani,
Tuhan, kasihani kami!
P : Ya Tuhan, Allah sumber hidup dan pengharapan kami, dalam penantian akan kedatangan-Mu, kami merendahkan diri di hadapan-Mu. Kami ingin hidup di dalam kebenaran-Mu dan berjalan seturut kehendak-Mu setiap hari. Kami rindu, ya Tuhan, agar hidup kami bukan hanya berkata-kata tentang iman, tetapi sungguh memperlihatkan iman yang nyata dalam tindakan dan sikap hidup. Kami mau berkarya sebagai dosen, mahasiswa, dan pegawai, untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup kami kepada-Mu. Biarlah setiap pekerjaan yang kami lakukan, setiap pelayanan yang kami jalankan, menjadi wujud syukur dan ibadah yang sejati di hadapan-Mu. Ajarlah kami, Tuhan, untuk melihat setiap hari seolah-olah itu adalah hari terakhir kami, sebab kami tidak pernah tahu kapan Engkau akan datang kembali atau kapan hidup kami akan berakhir. Namun ketika Engkau datang, biarlah Engkau mendapati kami setia, mendapati kami hidup dalam kasih, dalam kebaikan, dan dalam kebenaran yang memuliakan nama-Mu. Hidup ini sangat singkat, Tuhan. Waktu berjalan cepat dan tidak kembali. Tanda-tanda akhir zaman yang terjadi di sekitar kami mengingatkan bahwa dunia ini sementara dan rapuh, karena itu tolong kami untuk tidak terlena oleh kenyamanan, tidak terikat pada kesia-siaan, tetapi berjaga-jaga dalam pengharapan yang teguh. Kami tidak tahu kapan batas usia kami tiba, kami tidak tahu kapan Engkau akan datang dengan kemuliaan-Mu, tetapi satu hal yang kami inginkan: bahwa ketika Engkau datang, Engkau mendapati kami tetap setia, tetap mengasihi, tetap melayani, tetap percaya, dan tetap berharap kepada-Mu. Tolong kami, Tuhan, agar dalam segala hal kami hidup dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, tangan yang jujur, dan langkah yang dipimpin oleh kasih-Mu. Bangkitkan kami setiap pagi dengan semangat untuk memuliakan-Mu, dan tidurkan kami setiap malam dengan damai bahwa kami telah melakukan yang terbaik. Jadikan hidup kami terang yang memancarkan kasih Kristus bagi keluarga, bagi sesama, bagi gereja, dan bagi dunia. Dalam penantian yang penuh harap, kami menyerahkan diri kami sepenuhnya kepada-Mu. Datanglah, Tuhan Yesus, kami menantikan-Mu dengan hati yang berjaga.
P&J : Amin.
♫ “SELIDIKI AKU” ♫
Selidiki aku, lihat hatiku
Apakah ku sungguh mengasihi-Mu, Yesus?
Kau Yang Maha Tahu
dan menilai hidupku
Tak ada yang tersembunyi bagi-Mu
T’lah kulihat kebaikan-Mu
yang tak pernah habis di hidupku
Ku berjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
- Doa Epiklese
- Pembacaan Alkitab: Matius 24:37-44
(diakhiri dengan mengatakan: “Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Maranatha.”)
- J : (♫ Menyanyi “Maranatha” ♫) Maranatha.. Maranatha.. Maranatha..
- Khotbah
- Pujian dari Fendi, Erwin, Nanda & Ela
DOA SYUKUR & SYAFAAT
PERSEMBAHAN
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, di dalam penantian akan kedatangan Tuhan, kita diajak untuk hidup berjaga-jaga; bukan hanya dengan sikap hati dan perbuatan, tetapi juga melalui kesediaan kita mempersembahkan yang terbaik bagi pekerjaan Tuhan. Persembahan adalah ungkapan syukur kita atas kasih dan pemeliharaan Tuhan sepanjang hidup kita. Bukan karena Tuhan membutuhkan apa yang kita miliki, tetapi karena melalui pemberian ini kita menyatakan bahwa hidup kita sepenuhnya milik Tuhan. Biarlah persembahan ini menjadi tanda kesetiaan dan pengharapan kita, bahwa dalam setiap berkat yang kita terima, kita ingin memakainya untuk kemuliaan nama Tuhan, membangun tubuh Kristus, dan menjawab panggilan-Nya untuk melayani dan memberkati sesama. Marilah kita memberi dengan hati yang bersyukur, dengan kesadaran bahwa kita sedang mempersiapkan diri.
♫ DIIRINGI TARIAN TAMBORIN ♫
PENGUTUSAN DAN BERKAT
(Jemaat berdiri)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita telah bersama beribadah, memuji dan mendengarkan firman Tuhan. Kiranya melalui ibadah ini hati kita semakin diteguhkan untuk berjaga-jaga dalam pengharapan, menanti kedatangan Kristus dengan iman yang setia, hidup yang benar, dan kasih yang nyata. Biarlah apa yang telah kita dengar dan renungkan tidak berlalu begitu saja, tetapi menjadi kekuatan baru untuk menjalani minggu ini. Pergilah dan hiduplah sebagai pembawa terang Kristus di tengah dunia yang sedang menanti keselamatan dan damai sejahtera dari Tuhan. Karena itu, arahkanlah hati kita dan terimalah berkat Tuhan. “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
J : (♫ Menyanyi “Amin” ♫) Amin.. Amin.. Amin..
♫ KJ 278:1,3 ”BILA SANGKAKALA MENGGEGAP” ♫
Bila sangkakala menggegap dan zaman berhenti,
fajar baru yang abadi merekah;
bila nanti dibacakan nama orang tertebus,
pada saat itu aku pun serta.
Ref.:
Bila nama dibacakan,
bila nama dibacakan,
bila nama dibacakan,
pada saat itu aku pun serta.
Dari pagi hingga malam, mari kita bekerja
mewartakan kasih Tuhan yang mesra.
Bila dunia berakhir dan tugasku selesai,
Nun di rumah Tuhan aku pun serta.
Ref.:
TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT MEMASUKI MASA ADVEN, TUHAN BERSAMA KITA SELALU!”
PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id