Kamis, 7 November 2024 bertempat di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, tiga orang dosen dari Prodi Pendidikan Biologi dan Peternakan beserta 5 orang mahasiswa Pendidikan Biologi Unkrisiwina mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan aksi masyarakat dalam pelestarian terumbu karang untuk keberlanjutan ekosistem di Desa Mondu Kecamatan Kanatang. Kegiatan ini melibatkan masyarakat untuk membuat bioreeftek, sebuah alat inovatif yang dapat membantu rehabilitasi terumbu karang dan memulihkan ekosistem laut yang rusak.
Kegiatan ini diawali dengan dua tahapan yakni di bulan Juli saat sosialisasi awal tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir yang dibawakan oleh Ketua Tim PKM dan dilanjutkan denga aksi nyata yang dilakukan tim pada hari Kamis kemarin. Sebelum memberikan materi kepada masyarakat setempat di Aula Kantor Desa Mondu, Tim PKM terlebih dahulu mengambil sampel terumbu Karang yang akan direkatkan pada bioreeftek yang akan dibuat. Setelah itu Ketua Tim memberikan materi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut, khususnya terumbu karang, dan merakit bioreeftek bersama masyarakat sekitar. Peserta kegiatan ini selain dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Mondu, juga dihadiri oleh sejumlah Ketua Kelompok Nelayan dan masyarakat sekitar yang berjumlah 17 orang.
Bioreeftek adalah teknologi buatan manusia yang dirancang untuk meniru struktur alami terumbu karang. Alat ini terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan dan memiliki permukaan yang dapat memfasilitasi pertumbuhan organisme laut, seperti karang dan alga, yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan pada terumbu karang alami. Dengan menggunakan bioreeftek, diharapkan dapat menciptakan tempat tumbuh yang ideal bagi biota laut, sekaligus meningkatkan keberagaman hayati di daerah tersebut.
Menurut Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Yoin Meissy Matulessy, S.Pd., M.Pd, “Bioreeftek ini merupakan solusi yang efektif dalam upaya rehabilitasi terumbu karang yang rusak akibat aktivitas manusia di sekitaran pesisir. Dengan membuat struktur buatan yang menyerupai karang alami, kita memberikan kesempatan bagi biota laut untuk tumbuh dan berkembang kembali.” Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan teknologi bioreeftek, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, diharapkan mereka dapat merasakan manfaat langsung dari keberadaan bioreeftek dalam jangka panjang.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kawasan pesisir Desa Mondu akan semakin lestari, serta mampu mendukung kehidupan laut yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa depan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pembuatan bioreeftek ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat dan menjadi contoh nyata bagaimana teknologi ramah lingkungan dapat berperan dalam upaya pelestarian alam. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berkembang di berbagai daerah pesisir lainnya yang membutuhkan rehabilitasi terumbu karang.