“HIKMAT TUHAN DALAM KEPUTUSAN”
PERSIAPAN IBADAH
- Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
- Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.
PANGGILAN BERIBADAH (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus, terpujilah Tuhan yang telah memberi kita kehidupan dan yang senantiasa setia membimbing langkah kita. Di dalam kasih dan rahmat-Nya, kita dikuatkan untuk mengambil setiap keputusan dalam hidup ini. Sungguh besar anugerah-Nya yang telah mengizinkan kita berkumpul dalam persekutuan yang indah pada hari ini. Dalam setiap pergumulan dan kebimbangan, hikmat Tuhan menjadi pelita yang menerangi jalan kita. Dia yang Maha Bijaksana senantiasa menuntun kita kepada keputusan-keputusan yang selaras dengan kehendak-Nya. Mari kita menghadap hadirat-Nya dengan hati yang penuh syukur, karena Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam mengambil setiap keputusan hidup. Di hadirat-Nya, kita akan menemukan hikmat yang melampaui pengetahuan duniawi, kekuatan yang memampukan kita menghadapi setiap tantangan, damai sejahtera yang mengatasi segala kecemasan, dan kasih yang memulihkan dan memperbarui hidup kita. Marilah kita masuk ke dalam hadirat-Nya dengan hati yang penuh syukur dan sukacita. Karena itu, marilah kita sujud menyembah kepada-Nya dengan menyatukan suara untuk melantunkan madah yang indah bagi-Nya.
♫ KJ 3:1,2 “KAMI PUJI DENGAN RIANG” ♫
Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar; Bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar. Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap. Sumber suka yang abadi, b’ri sinar-Mu menyerap.
Kau memb’ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmat-Mu Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milik-Mu Agar kami menyayangi, meneladan kasih-Mu.
P : Ibadah Senin pagi ini berlangsung di bawah tema “Hikmat Tuhan Dalam Keputusan” sebagai pengingat agar kita
meminta hikmat Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan.
(Jemaat berdiri)
♫ KJ 416:1,3 “TERSEMBUNYI UJUNG JALAN” ♫
Tersembunyi ujung jalan, hampir atau masih jauh;
‘ku dibimbing tangan Tuhan ke neg’ri yang tak ‘ku tahu. Bapa, ajar aku ikut, apa juga maksud-Mu,
tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh.
Tuhan, janganlah biarkan kutentukan nasibku. B’rilah hanya kudengarkan keputusan hikmat-Mu. Aku ini pun selaku kanak-kanak yang bebal.
Bapa jua bimbing aku ke kehidupan kekal.
VOTUM DAN SALAM
P : Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.
P&J: Amin.
(Jemaat duduk)
LITANI HIKMAT TUHAN DALAM KEPUTUSAN (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Ya Tuhan Maha Bijaksana, kami datang ke hadapan-Mu dengan hati yang remuk, menyadari betapa sering kami mengambil keputusan tanpa mencari hikmat-Mu terlebih dahulu. Seperti para perempuan dalam kisah penghakiman Salomo, kami kerap kali dikuasai oleh kepentingan diri sendiri, mengabaikan kebenaran dan keadilan yang Engkau kehendaki. Ampuni kami, ya Tuhan, ketika kami lebih mengandalkan kebijaksanaan duniawi daripada mencari hikmat-Mu. Kami sering tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, tidak peka terhadap pimpinan Roh Kudus, dan abai terhadap kepentingan orang lain. Seperti perempuan yang rela bayi itu dibunuh, kadang kami lebih memilih merusak daripada mengalah demi kebaikan bersama. Kami mengaku, ya Tuhan, bahwa kami sering mengambil keputusan berdasarkan emosi dan ego semata, bukan berdasarkan kasih dan kebenaran seperti yang Engkau ajarkan. Layaknya Salomo yang memohon hikmat untuk memimpin umat-Mu, berilah kami hati yang rendah untuk selalu bergantung pada tuntunan-Mu. Sucikanlah hati kami dari segala kepentingan diri yang menghalangi kami melihat kehendak-Mu dengan jernih. Mampukan kami untuk mengambil keputusan yang mencerminkan kasih-Mu, seperti ibu sejati dalam kisah tersebut yang rela melepaskan anaknya demi kehidupan sang anak.
J : (♫ Menyanyi KJ 467:1 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku” ♫)
Tuhanku, bila hati kawanku terluka oleh tingkah ujarku, dan kehendakku jadi panduku, ampunilah.
P : Ya Bapa yang Maha Bijaksana, dalam hidup ini, kami senantiasa diperhadapkan pada berbagai pengambilan keputusan. Dalam kehidupan pribadi, saat kami harus memilih jalan hidup, menentukan pasangan hidup, memutuskan di mana kami akan tinggal, atau bagaimana mengelola keuangan kami. Kami mengaku sering merasa ragu dan takut salah melangkah. Sebagai pasangan suami istri, kami harus mengambil keputusan dalam membangun rumah tangga, bagaimana mendidik anak-anak, mengelola hubungan dengan keluarga besar, menyeimbangkan waktu antara keluarga dan pekerjaan. Terkadang kami merasa berat menanggung tanggung jawab ini. Dalam dunia pendidikan, sebagai mahasiswa yang harus memilih jurusan, menentukan tema penelitian, mengatur waktu belajar. Sebagai dosen yang harus membimbing mahasiswa, menilai dengan adil, mengembangkan metode pengajaran yang tepat. Kami mengaku sering merasa tidak mampu memenuhi semua tuntutan ini. Dalam pekerjaan sebagai pegawai yang harus menentukan prioritas tugas, menjalin hubungan dengan rekan kerja, menghadapi konflik di tempat kerja. Sebagai pimpinan yang harus mengambil kebijakan, mengelola tim, menyelesaikan masalah organisasi. Kami sering merasa terbatas dalam memahami situasi secara menyeluruh. Ya Tuhan, kami mengaku betapa terbatasnya pemahaman kami. Sering kali kami tidak bisa melihat jauh ke depan, tidak mampu mempertimbangkan semua aspek dengan bijak. Ada kalanya kami terjebak dalam kebingungan dan keraguan yang melumpuhkan. Ampuni kami ketika kami mencoba mengandalkan kekuatan sendiri. Maafkan ketika kami tergesa-gesa mengambil keputusan tanpa mencari kehendak-Mu. Kasihanilah kami saat kami membuat keputusan yang merugikan diri sendiri dan orang lain karena keterbatasan kami. Kami
memohon hikmat-Mu, ya Tuhan. Seperti Engkau memberikan kebijaksanaan kepada Salomo, berikanlah kami pengertian untuk memahami kehendak-Mu. Terangilah pikiran kami saat menghadapi kebimbangan. Kuatkan hati kami saat harus mengambil keputusan yang sulit. Bapa, kami percaya Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Biarlah setiap keputusan yang kami ambil dipimpin oleh Roh Kudus-Mu, didasari oleh Firman-Mu, dan memuliakan nama- Mu.
J : (♫ Menyanyi KJ 467:2 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku” ♫)
Jikalau tuturku tak semena dan aku tolak orang berkesah, pikiran dan tuturku bercela, ampunilah.
P : Ya Bapa yang Maha Pengasih, ampunilah kami jika hari kemarin kami mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Ketika amarah menguasai hati kami, ketika kebencian membutakan mata kami, ketika kami tergesa-gesa tanpa menimbang dengan bijak. Kami mengaku telah gagal mewarnai pengambilan keputusan dengan kasih-Mu. Kami mohon pengampunan-Mu atas keputusan-keputusan yang diambil hanya untuk memuaskan ego diri sendiri, untuk menyakiti dan menghancurkan orang lain, untuk menjauhkan sesama dari persekutuan. Betapa sering kami menggunakan kedudukan dan wewenang kami untuk kepentingan pribadi, bukan untuk membangun dan menguatkan. Ya Tuhan, jangan biarkan dosa dan kekerasan hati terus mewarnai langkah kami. Sucikan hati kami dari segala kepahitan dan dendam. Lepaskan kami dari belenggu keegoisan yang menghalangi kami melihat kepentingan orang lain. Kini kami ingin melangkah menjadi pribadi-pribadi yang mengambil keputusan dengan hikmat-Mu. Dalam peran kami sebagai pimpinan, dosen, pegawai, dan mahasiswa di kampus ini, tuntunlah kami untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Mampukan kami melihat setiap masalah dengan kacamata-Mu, menimbang setiap pilihan dengan hati yang mengasihi. Biarlah setiap keputusan yang kami ambil membawa kebaikan bagi semua pihak. Jadikan kami alat-Mu untuk menciptakan damai sejahtera dalam komunitas kampus. Pakailah kami untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dalam setiap kebijakan dan keputusan. Roh Kudus, hadirlah dalam setiap rapat, diskusi, dan proses pengambilan keputusan. Berilah kami keberanian untuk membela yang benar, kebijaksanaan untuk memahami berbagai sudut pandang dan kasih untuk mengutamakan kepentingan bersama. Amin.
J : (♫ Menyanyi KJ 467:3 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku” ♫) Dan hari ini aku bersembah serta padaMu, Bapa, berserah, berikan daku kasih-Mu mesra. Amin, amin.
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
- Doa Epiklese
- Pembacaan Alkitab: 1 Raja-raja 3:16-28
(diakhiri dengan mengatakan: “Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Haleluya.”)
- J : (♫ Menyanyi “Haleluya” ♫) Haleluya.. Haleluya.. Haleluya..
- Khotbah
- Persembahan Pujian
DOA SYUKUR & SYAFAAT PERSEMBAHAN
P : Jemaat yang diberkati Tuhan, marilah kita membawa persembahan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita. Persembahan yang kita bawa bukanlah sekadar ritual, melainkan wujud nyata dari hati yang bersyukur dan pengakuan bahwa segala yang kita miliki berasal dari Tuhan. Mari kita membawa persembahan dengan sukacita, sambil mengingat betapa besar berkat yang telah Tuhan limpahkan dalam hidup kita.
♫ NKB 133:1-3 “SYUKUR PADA-MU, YA ALLAH” ♫
Syukur pada-Mu, ya Allah, atas s’gala rahmat-Mu;
Syukur atas kecukupan dari kasih-Mu penuh. Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban; Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.
Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri. Syukur atas awan hitam dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat; Dan Fiman-Mulah pelita agar kami tak sesat.
Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra; Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera. Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah; Syukur atas pengharapan kini dan selama-Nya!
PENGUTUSAN DAN BERKAT (Jemaat berdiri)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita akan mengakhiri ibadah pada hari ini dengan tema “Hikmat Tuhan Dalam Keputusan”. Kiranya setiap Firman dan perenungan yang kita terima hari ini dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan kita, terutama saat kita diperhadapkan dengan berbagai keputusan. Mari kita ingat selalu bahwa hikmat Tuhan tersedia bagi setiap orang yang memintanya dengan iman. Seperti raja Salomo yang memohon hikmat kepada Tuhan, kita pun dapat datang kepada-Nya dengan rendah hati meminta tuntunan dalam setiap langkah kehidupan kita. Biarlah dalam minggu ini, kita menerapkan apa yang sudah kita pelajari—mengambil keputusan dengan bijaksana, penuh kasih, dan senantiasa mencari kehendak Tuhan. Kiranya Roh Kudus terus membimbing dan menguatkan kita semua. Untuk itu, arahkanlah hatimu dan terimalah berkat Tuhan. “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus akan senantiasa menuntun, meneguhkan, dan menyertaimu dari sekarang sampai selama-lamanya.”
J : (♫ Menyanyi “Amin” ♫) Amin.. Amin.. Amin..
♫ KJ 413:1,3 ”TUHAN PIMPIN ANAK-MU” ♫
Tuhan, pimpin anak-Mu, agar tidak tersesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.
Ref.:
Tuhan pimpin! Arus hidup menderas;
Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat.
Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin ‘ku terus. K’lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku Penebus.
Ref.:
TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT MENAPAKI MINGGU YANG BARU, TUHAN MENYERTAI!”
PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id