Liturgi Ibadah Senin, 10 Maret 2025

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram

“MENDERITA KARENA KEBENARAN

PERSIAPAN IBADAH

  • Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
  • Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.

PANGGILAN BERIBADAH (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)

P     : Jemaat yang dikasihi Tuhan, terpujilah Tuhan yang menghantar kita berada di tempat ini, dalam kasih dan anugerah-Nya yang tak berkesudahan. Dialah yang memberi kita kehidupan, kekuatan, dan kesempatan untuk berkumpul dalam ibadah ini, untuk memuliakan nama-Nya dan merasakan hadirat-Nya. Kita bersyukur karena boleh merayakan Minggu Sengsara, merenungkan setiap luka dan derita yang Kristus tanggung demi menebus dosa kita. Salib yang penuh kepedihan itu kini menjadi sumber keselamatan, kasih-Nya yang tercurah menjadi pelita bagi langkah kita. Mari kita satukan hati, datang dengan kerendahan, dengan jiwa yang haus akan kebenaran, menyembah Dia yang telah lebih dulu mengasihi kita, Dia yang menanggung beban dosa kita, Dia yang mengubah derita menjadi kemuliaan. Mari kita beribadah dengan segenap hati, memuliakan Dia yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita. Karena itu, dengan satu hati, mari kita memasuki Ibadah Minggu Sengsara dengan sujud menyembah kepada-Nya dan menyatukan suara untuk melantunkan madah yang indah bagi-Nya. (Pembakaran lilin sebagai simbol Minggu Sengsara)

“KUMASUK RUANG MAHA KUDUS”

Kumasuk ruang Maha Kudus
Dengan darah Anak Domba
Kumasuk dengan hati tulus
Menyembah Yang Maha Kuasa

Kumenyembah-Mu
Kusembah-Mu
Kumenyembah-Mu
Kusembah-Mu

S’bab nama-Mu kudus
Kudus, Tuhan
S’bab nama-Mu kudus
Kudus, Tuhan

P     : Ibadah Senin pagi ini berlangsung di bawah tema “Menderita Karena Kebenaran” sebagai pengingat bahwa penderitaan yang kita alami demi kebenaran adalah bagian dari panggilan iman, yang meneguhkan kesetiaan kita kepada Tuhan dan membentuk karakter kita sesuai dengan kehendak-Nya.

(Jemaat berdiri)

KJ 375 “SAYA MAU IKUT YESUS”

Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus
sampai s’lama-lamanya.
Meskipun saya susah, menderita dalam dunia,
saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.

VOTUM DAN SALAM

P     : Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.

P&J: Amin. (Jemaat duduk)

LITANI MENDERITA KARENA KEBENARAN (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)

P     : Ya Tuhan yang penuh kasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh penyesalan. Engkau telah memanggil kami untuk hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada iman kami, meskipun harus menghadapi penderitaan dan tantangan. Namun, kami mengakui bahwa sering kali kami takut dan ragu, lebih memilih kenyamanan dunia daripada setia kepada-Mu. Ampunilah kami, Tuhan, ketika kami lebih mengutamakan kepentingan sendiri daripada membela keadilan. Ampunilah kami ketika kami menghindari penderitaan demi kebenaran karena takut dikucilkan atau disakiti. Kami sadar bahwa Engkau berjanji untuk menyertai dan menguatkan kami dalam segala kesulitan, tetapi kami sering kali gagal mempercayai-Mu sepenuhnya. Tuhan, kami mohon belas kasih-Mu. Mampukan kami untuk tetap teguh, meskipun harus menderita demi kebenaran, karena kami tahu bahwa itu adalah bagian dari kehendak-Mu yang mulia. Kami menyerahkan hidup kami kepada-Mu, ya Bapa, dan memohon agar Engkau membentuk kami menjadi umat yang berani, setia, dan tulus dalam mengikuti jalan-Mu.

J      : ( Menyanyi PKJ 43:1 “Tuhan, Kami Berlumuran Dosa” )

Tuhan, kami berlumuran dosa. Tuhan, sudilah ampuni kami.

P     : Ya Tuhan yang penuh kasih, ada banyak penderitaan yang harus kami tanggung dalam hidup ini. Terkadang, beban begitu berat, jalan begitu terjal, hingga hati kami gentar dan kaki kami goyah. Terkadang, kami ingin berkompromi, mencari jalan yang lebih mudah, menyembunyikan terang kami demi diterima dunia, menghindari kebenaran agar tidak menanggung derita. Ampunilah kami, Tuhan, ketika kami lebih memilih diam daripada bersuara bagi keadilan; ketika kami lebih takut akan hinaan manusia daripada takut akan Engkau; ketika iman kami melemah dan keberanian kami pudar. Namun, Engkau adalah Tuhan yang setia, yang menguatkan yang letih, menghibur yang tersakiti, yang memberi damai bagi mereka yang berpegang pada kebenaran-Mu. Tolonglah kami, ya Bapa, agar kami tetap teguh dalam iman, bersedia menderita demi kebenaran, karena kami tahu, dalam tangan-Mu, tidak ada penderitaan yang sia-sia. Kami berserah kepada-Mu, dalam belas kasih-Mu kami berharap.

J      : ( Menyanyi PKJ 43:1 “Tuhan, Kami Berlumuran Dosa” )

Tuhan, kami berlumuran dosa. Tuhan, sudilah ampuni kami.

P     : Ya Tuhan yang penuh kasih, ada banyak penderitaan yang harus kami tanggung dalam hidup ini. Terkadang, beban begitu berat, jalan begitu terjal, hingga hati kami gentar dan kaki kami goyah. Terkadang, Ya Tuhan, Engkau adalah kebenaran yang kekal, tetapi sering kali kami goyah dalam iman, takut menghadapi gelombang derita, takut ditolak, takut disakiti, takut kehilangan kenyamanan dunia. Kami mengaku, ya Tuhan, kadang kami memilih diam saat harus bersuara, menghindari kebenaran demi diterima, mengabaikan keadilan demi kenyamanan diri. Kami lebih takut pada manusia daripada takut kepada-Mu. Ampunilah kami, Bapa, atas keberanian yang pudar, atas kesetiaan yang goyah, atas hati yang ragu ketika Engkau memanggil kami berdiri teguh. Namun kini, di hadapan-Mu, kami berjanji. Kami akan berani menderita demi kebenaran, berani berjalan di jalan yang Engkau tunjukkan, berani setia, meski harus menanggung luka, sebab kami tahu, Engkaulah sumber kekuatan kami. Tuhan, bentuklah hati kami sekuat batu karang, penuhi jiwa kami dengan api keberanian, agar dalam terang-Mu kami melangkah, dalam kasih-Mu kami teguh, dan dalam kebenaran-Mu kami hidup, hingga akhir hayat kami. Amin.

KJ 183:1 “MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA”

Menjulang nyata atas bukit kala
t’rang benderang salib-Mu, Tuhanku.
Dari sinarnya yang menyala-nyala
memancarkan kasih agung dan restu.
Seluruh umat insan menengadah
ke arah cahya kasih yang mesra.
Bagai pelaut yang karam merindukan
di ufuk timur pagi merekah.

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN (VIC. ROBERT ANDREAS RIDHO DIDA, S.TH.)

  • Doa Epiklese
  • Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 3:13-17
    • (diakhiri dengan mengatakan: Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Haleluya.”)
  • J      : ( Menyanyi “Haleluya” ♫) Haleluya.. Haleluya.. Haleluya..
  • Khotbah
  • Pujian dari Sdri. Holy & Sdri. Jeklin

DOA SYUKUR & SYAFAAT

PERSEMBAHAN

P      : Jemaat yang diberkati Tuhan, marilah kita membawa persembahan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita. Persembahan yang kita bawa bukanlah sekadar ritual, melainkan wujud nyata dari hati yang bersyukur dan pengakuan bahwa segala yang kita miliki berasal dari Tuhan. Mari kita membawa persembahan dengan sukacita, sambil mengingat betapa besar berkat yang telah Tuhan limpahkan dalam hidup kita.

“BETAPA HATIKU”

Betapa hatiku berterima kasih Yesus
Kau mengasihiku, Kau memilikiku
Hanya ini Tuhan persembahanku
Segenap hidupku jiwa dan ragaku
S’bab tak kumiliki harta kekayaan
Yang cukup berarti ‘tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonanku
Terimalah Tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu
Seumur hidupku

PENGUTUSAN DAN BERKAT

(Jemaat berdiri)

P      : Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita telah bersekutu dalam kasih-Nya, merenungkan panggilan untuk tetap setia, meski harus menanggung derita karena kebenaran. Jalan salib bukanlah jalan yang mudah, tetapi di setiap luka, ada penyertaan-Nya, di setiap air mata, ada penghiburan-Nya, dan di setiap kesetiaan, ada mahkota kemuliaan. Maka, pulanglah dengan hati yang teguh, jangan gentar ketika dunia menolak, jangan goyah ketika kesulitan datang, sebab Tuhan sendiri yang menopang langkah kita. Untuk itu, arahkanlah hatimu dan terimalah berkat Tuhan. “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus akan senantiasa menuntun, meneguhkan, dan menyertaimu dari sekarang sampai selama-lamanya.”

J      : ( Menyanyi “Amin” ) Amin.. Amin.. Amin.. 

KJ 407:1,2 ”TUHAN, KAU GEMBALA KAMI”

Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami domba-Mu;
b’rilah kami menikmati hikmat pengorbanan-Mu.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami ini milik-Mu,
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami ini milik-Mu.

Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat.
Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami mohon b’ri berkat.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami mohon, b’ri berkat.

TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT MEMASUKI MINGGU II KESENGSARAAN KRISTUS,

PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id