“KETIKA KEPING PERAK MEMBUNGKAM SUARA HATI”
PERSIAPAN IBADAH
- Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
- Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.
PANGGILAN BERIBADAH (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, marilah kita hentikan sejenak segala kesibukan dan kepenatan. Di tengah ritme kehidupan yang terus bergerak, kita datang dalam keheningan, mengarahkan hati kepada Dia, Sang Sumber Kehidupan. Minggu kerja yang baru telah terbuka di hadapan kita, dengan segala tantangan dan tanggung jawabnya. Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita berdiam diri, mengambil saat teduh, dan menyembah Tuhan. Sebab hanya dalam hadirat-Nya kita menemukan kekuatan, hanya dalam kasih-Nya kita memperoleh tuntunan. Allah yang setia tidak pernah meninggalkan kita. Dia berjalan di depan, menuntun setiap langkah kita, menguatkan ketika kita lelah, dan menghibur saat kita goyah. Inilah saatnya kita kembali mengarahkan hati kepada-Nya, membiarkan Firman-Nya menerangi jalan kita, dan membangun persekutuan sebagai kekuatan untuk menjalani hari-hari ke depan. Marilah kita masuk dalam ibadah dengan hati yang, penuh kerinduan, dan siap menyembah Tuhan dengan segenap jiwa dan raga. Karena itu, dengan satu hati, mari kita memasuki Ibadah Minggu Sengsara dengan sujud menyembah kepada-Nya dan menyatukan suara untuk melantunkan madah yang indah bagi-Nya. (Pembakaran lilin sebagai simbol Minggu Sengsara)
♫ PKJ 13:1,2 “KITA MASUK RUMAH-NYA” ♫
Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya.
Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya.
Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada Kristus,
menyembah Kristus Tuhan.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada Kristus,
menyembah Kristus Tuhan.
P : Ibadah Senin pagi ini berlangsung di bawah tema “Ketika Keping Perak Membungkam Suara Hati” sebagai pengingat bahwa godaan dunia sering kali membungkam hati nurani dan menyesatkan langkah kita. Namun, hanya dengan tetap berpegang pada kebenaran Tuhan, kita dapat menjaga hati tetap murni dan setia dalam setiap tanggung jawab yang kita lakukan.
(Jemaat berdiri)
♫ KJ 427:1 “KU SUKA MENUTURKAN” ♫
Ku suka menuturkan cerita mulia,
cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.
Ku suka menuturkan cerita yang benar,
penawar hati rindu, pelipur terbesar.
Ku suka menuturkan, ku suka memasyurkan
cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.
VOTUM DAN SALAM
P : Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.
P&J: Amin. (Jemaat duduk)
LITANI KETIKA KEPING PERAK MEMBUNGKAM SUARA HATI (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Ya Tuhan yang penuh kasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh penyesalan, sebab sering kali kami lebih memilih bisikan dunia daripada suara kebenaran-Mu. Kami mengaku, ada saat hati kami goyah ketika kilau keping perak dunia menggoda iman dan kenyamanan semu membungkam suara hati. Tuhan, kami melihat bayangan Yudas dalam diri kami sendiri ketika kesetiaan kami tergadaikan oleh ambisi, ketika kasih kami terjual oleh kepentingan pribadi, ketika kami lebih menghitung untung dan rugi dari pada hidup dalam kehendak-Mu. Ampunilah kami, Tuhan, jika suara hati yang Kau titipkan telah kami abaikan; jika kami lebih memilih jalan yang mudah, bukan jalan yang benar; jika kami menukar anugerah-Mu dengan hal yang fana; dan jika kami telah mengkhianati kasih-Mu dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan kami. Tariklah kami kembali ke dalam terang wajah-Mu, jadikan hati kami peka akan suara-Mu agar kami tidak tersesat dalam tipu daya dunia, tetapi tetap setia berjalan dalam jalan-Mu, sebab hanya di dalam-Mu ada kehidupan yang sejati.
J : (♫ Menyanyi PKJ 43:1 “Tuhan, Kami Berlumuran Dosa” ♫)
Tuhan, kami berlumuran dosa.
Tuhan, sudikah ampuni kami.
P : Ya Tuhan yang penuh kasih, kami datang dengan hati penuh penyesalan, mengakui bahwa seperti Yudas yang menukar kebenaran dengan tiga puluh keping perak, kami pun sering kali telah membiarkan uang dan kepentingan duniawi membungkam suara hati nurani kami. Kami sadar, ya Tuhan, bahwa tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu. Kami mengaku bahwa terkadang kami mengambil jalan pintas yang tidak benar, hanya demi keuntungan pribadi. Kami mengaku terkadang kami melakukan korupsi, mulai dari hal-hal kecil yang tampaknya sepele, tetapi sesungguhnya merusak martabat kemanusiaan. Ampunilah kami, ya Tuhan, ketika kami lebih memilih diam dan menerima ketidakadilan demi uang, ketika kami menutup mata terhadap penderitaan orang lain karena takut kehilangan keuntungan dan ketika kami menipu, merampas hak orang lain, hanya untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Pulihkanlah hati nurani kami yang telah ternoda oleh godaan materi. Berikanlah kami kekuatan untuk memilih kebenaran di atas segala kepentingan duniawi. Tunjukkan kepada kami bahwa hidup jauh lebih bernilai daripada sekadar keping perak yang membisu. Berikanlah kami pengertian untuk menyadari bahwa integritas dan martabat jauh lebih berharga daripada segala materi di dunia ini. Tuhan, jangan biarkan keping perak dunia ini membutakan mata kami akan kemuliaan-Mu dan membisukan nurani yang seharusnya bersuara bagi kebenaran.
J : (♫ Menyanyi PKJ 43:1 “Tuhan, Kami Berlumuran Dosa” ♫)
Tuhan, kami berlumuran dosa.
Tuhan, sudikah ampuni kami.
P : Ya Tuhan, tolonglah kami agar suara hati nurani menjadi penuntun dalam setiap karya dan tanggung jawab kami. Jadikanlah kebenaran sebagai kompas yang mengarahkan setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap pilihan yang kami buat. Kuatkan kami dari godaan keping perak yang dapat merusak integritas, berikanlah kekuatan untuk tetap jujur di tengah godaan korupsi. Tuntunlah kami untuk tidak mengambil apa yang menjadi hak orang lain. Tolonglah kami dalam setiap tanggung jawab. Bimbinglah kami agar setiap keping perak yang Kau percayakan menjadi berkat bagi sesama, bukan alat untuk keserakahan. Jadikanlah kami instrumen kebaikan-Mu yang menggunakan setiap talenta dan sumber daya untuk kemuliaan-Mu dan kebaikan sesama. Dalam setiap laporan yang kami buat, dalam setiap penelitian yang kami rancang, dalam setiap tugas yang kami emban, ajari kami mendengar suara hati nurani. Ketika godaan korupsi mengintai, ketika kepentingan pribadi membayangi, ketika kemudahan tampak menggoda, kuatkan keberanian kami untuk tetap benar. Pulihkan keberanian kami, hidupkan kembali nurani yang terkubur. Berikanlah kami kekuatan untuk bersuara, ketika kebenaran hampir terkaburkan, ketika keadilan nyaris terlupakan. Bimbing kami untuk selalu memilih kebenaran yang menyakitkan dari pada kebohongan yang menyenangkan. Dalam setiap lembar laporan, dalam setiap detik pengabdian, dalam setiap momen kepemimpinan, jadikan nurani kami sebagai kompas. Ya Tuhan, ampuni kami yang kerap melupakan suara hati, yang terlalu mudah mengkompromikan integritas. Pulihkan kepekaan nurani kami. Amin.
J : (♫ Menyanyi PKJ 43:1 “Tuhan, Kami Berlumuran Dosa” ♫)
Tuhan, kami berlumuran dosa.
Tuhan, sudikah ampuni kami.
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
- Doa Epiklese
- Pembacaan Alkitab: Matius 26:14-16
(diakhiri dengan mengatakan: “Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Haleluya.”) - J : (♫ Menyanyi “Haleluya” ♫) Haleluya.. Haleluya.. Haleluya..
- Khotbah
- Vokal Grup Program Studi Ekonomi Pembangunan
DOA SYUKUR & SYAFAAT
PERSEMBAHAN
P : Jemaat yang diberkati Tuhan, marilah kita membawa persembahan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita. Persembahan yang kita bawa bukanlah sekadar ritual, melainkan wujud nyata dari hati yang bersyukur dan pengakuan bahwa segala yang kita miliki berasal dari Tuhan. Mari kita membawa persembahan dengan sukacita, sambil mengingat betapa besar berkat yang telah Tuhan limpahkan dalam hidup kita.
♫ “KASIH-NYA SEPERTI SUNGAI” ♫
Kasih-Nya seperti sungai
Kasih-Nya seperti sungai
Kasih-Nya seperti sungai di hatiku
Mengalir di waktu hujan
Mengalir di waktu panas
Kasih-Nya seperti sungai di hatiku
Berkat-Nya seperti sungai
Berkat-Nya seperti sungai
Berkat-Nya seperti sungai di hatiku
Mengalir di waktu hujan
Mengalir di waktu panas
Berkat-Nya seperti sungai di hatiku
Kuasa-Nya seperti sungai
Kuasa-Nya seperti sungai
Kuasa-Nya seperti sungai di hatiku
Mengalir di waktu hujan
Mengalir di waktu panas
Kuasa-Nya seperti sungai di hatiku
PENGUTUSAN DAN BERKAT
(Jemaat berdiri)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, kisah Yudas dalam Matius 26:14-16 bukanlah sekadar narasi sejarah, melainkan cermin kehidupan kita hari ini. Tiga puluh keping perak, simbol dari godaan yang selalu mengintai, dari pilihan yang memisahkan antara kebenaran dan kepentingan. Jadikanlah Firman Tuhan hari ini menjadi pedoman dalam seluruh kehidupan kita. Untuk itu, arahkanlah hatimu dan terimalah berkat Tuhan. “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus akan senantiasa menuntun, meneguhkan, dan menyertaimu dari sekarang sampai selama-lamanya.”
J : (♫ Menyanyi “Amin” ♫) Amin.. Amin.. Amin..
♫ KJ 426:1,2 ”KITA HARUS MEMBAWA BERITA” ♫
Kita harus membawa berita
pada dunia dalam gelap
tentang kebenaran dan kasih
dan damai yang menetap,
dan damai yang menetap.
Ref.:
Kar’na g’lap jadi remang pagi,
dan remang jadi siang t’rang.
Kuasa Kristus ‘kan nyatalah,
rahmani dan cemerlang
Kita harus menyanyikan gita
melembutkan hati keras,
supaya senjata Iblis
remuk dan seg’ra lepas,
remuk dan seg’ra lepas.
Ref.:
TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT MEMASUKI MINGGU VI KESENGSARAAN KRISTUS,
TUHAN BESERTA KITA SELALU!”
PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id