PERSIAPAN IBADAH
- Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
- Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.
PANGGILAN BERIBADAH (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, hari ini kita datang dengan satu kerinduan, yaitu untuk memuliakan Tuhan yang layak menerima segala pujian, hormat, dan kuasa. Kita berkumpul bukan untuk meninggikan diri, bukan untuk mencari pengakuan atau kehormatan, tetapi untuk belajar menjadi kecil, supaya Kristus menjadi besar dalam hidup kita. Dalam ibadah ini, marilah kita membuka hati dan menundukkan diri di hadapan Tuhan. Biarlah setiap pujian, doa, firman, dan perenungan membawa kita kepada pengakuan bahwa hanya Tuhanlah yang layak ditinggikan, serta kita dipanggil untuk menjadi alat-Nya, bukan pusat perhatian. Mari kita masuk dalam ibadah dengan penuh hormat dan kerinduan akan kehadiran-Nya.
♫ “KAMI MEMUJI KEBESARANMU” ♫
(Singers):
Kami memuji kebesaran-Mu
Ajaib Tuhan, ajaib Tuhan
Kami memuji kebesaran-Mu
Sungguh besar, Kau Allahku
(Semua):
Oh Tuhanku, bilaku terpesona
Merenungkan ciptaan-Mu semua
Kusaksikan bintang, guruh, angkasa
Tanda kebesaran-Mu semua
Kami memuji kebesaran-Mu
Ajaib Tuhan, ajaib Tuhan
Kami memuji kebesaran-Mu
Sungguh besar, Kau Allahku
P : Ibadah Senin pagi ini berlangsung di bawah tema “Ia Makin Besar, Aku Makin Kecil” sebagai pengingat bahwa hidup dan pelayanan kita seharusnya memuliakan Kristus, bukan diri sendiri; dan bahwa semakin kita merendahkan diri, semakin Kristus nyata dalam sikap, perkataan, dan perbuatan kita.
(Jemaat berdiri)
♫ “S’GALA PUJI SYUKUR” ♫
S’gala puji syukur hanya bagi-Mu, Tuhan
Sebab Kau yang layak dipuja
Kami mau bersorak tinggikan nama-Mu
Haleluya
Soraklah, haleluya
Soraklah, haleluya
Haleluya
VOTUM DAN SALAM
P : Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.
P&J: Amin.
(Jemaat duduk)
LITANI IA MAKIN BESAR, AKU MAKIN KECIL
(diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Ya Tuhan, di hadapan hadirat-Mu yang penuh kasih dan kebenaran, kami datang dengan hati yang tertunduk, sebab kami menyadari betapa sering kami membesarkan diri dan mengecilkan peran-Mu dalam hidup kami. Kami mencari pujian, menuntut pengakuan, dan ingin ditinggikan. Padahal, Engkaulah yang seharusnya makin besar dan kami makin kecil. Ampunilah kami, ya Tuhan, atas kesombongan yang tersembunyi, atas motivasi yang tercemar oleh keinginan pribadi, dan atas pelayanan yang lebih menonjolkan nama kami daripada kemuliaan-Mu. Kami mengaku bahwa kami belum hidup seperti Yohanes Pembaptis yang rela menyingkir supaya Kristus semakin nyata. Kami ingin terlihat bijak, kuat, dan benar, padahal Engkaulah satu-satunya Pribadi yang layak dimuliakan. Tuhan, sucikan hati kami. Ajarlah kami untuk menanggalkan keakuan dan menempuh jalan kerendahan. Bentuklah kami menjadi pribadi yang hidup bukan untuk kemuliaan diri, melainkan untuk meninggikan nama-Mu.
J : (♫ Menyanyi KJ 29:1 “Di Muka Tuhan Yesus” ♫)
Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku.
kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus.
P : Ya Tuhan, dalam hidup ini, godaan untuk membesarkan diri begitu kuat. Kami mengakui, seringkali dalam niat, motivasi, dan karya kami, bukan kemuliaan-Mu yang kami kejar, melainkan pengakuan bagi diri kami sendiri. Kami ingin dikenal bijak, kami ingin dipuji karena keberhasilan, kami ingin nama kami disebut-sebut, padahal Engkaulah satu-satunya yang layak ditinggikan. Ampunilah kami, ya Tuhan, karena kami telah mencuri kemuliaan-Mu, menjadikan pelayanan sebagai panggung untuk diri, menjadikan kebaikan sebagai pencitraan, dan menjadikan hidup sebagai ajang pembuktian, bukan penyembahan. Kami sadar, kami terlalu sibuk membangun citra, hingga lupa membentuk karakter yang serupa dengan Kristus. Kami terlalu sibuk berbicara tentang-Mu, tetapi enggan merendahkan diri di hadapan-Mu. Tuhan, kasihanilah kami. Ajarlah kami seperti Yohanes Pembaptis yang berkata dengan penuh kesadaran: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Hancurkan setiap kesombongan kami, lepaskan kami dari kecanduan akan pengakuan, dan bentuklah kami menjadi pribadi yang bersukacita melihat Engkau ditinggikan, meski kami tidak dikenal. Biar dalam hidup kami, Engkau yang bersinar. Dalam tutur kami, Engkau yang terdengar. Dalam karya kami, Engkau yang dimuliakan, dan dalam segala hal, Engkau yang makin besar, dan kami makin kecil. Kami berserah dalam belas kasih Yesus Kristus, Tuhan yang merendahkan diri sampai mati agar kami belajar arti kerendahan yang sejati.
J : (♫ Menyanyi KJ 29:2 “Di Muka Tuhan Yesus” ♫)
Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku,
kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus.
P : Ya Tuhan Allah kami, kini ketika kehidupan masih Engkau anugerahkan, dan kesempatan masih terbentang luas di hadapan kami, kami datang dengan kerinduan yang tulus agar dalam setiap langkah dan karya kami, hanya Engkau yang dimuliakan. Kami menyadari, terlalu sering kami terjebak dalam hasrat untuk dihargai, untuk diakui, dan untuk disebut-sebut. Namun hari ini kami ingin kembali kepada jalan yang benar; jalan yang mengarah pada salib-Mu, bukan pada kebesaran diri. Biarlah dalam setiap pencapaian yang kami raih, kami belajar untuk menundukkan kepala. Biarlah dalam setiap kebaikan yang kami lakukan, kami tak mencari pujian, melainkan menghadapkan hati kami pada wajah-Mu. Kami tidak layak, ya Tuhan, tetapi Engkau berkenan memakai kami yang rapuh ini untuk menyatakan kemuliaan-Mu. Oleh karena itu, bentuklah hati kami agar rela menjadi kecil, agar hanya Engkau yang terlihat besar. Jadikan hidup kami seperti cermin, yang tidak menangkap sorotan untuk diri sendiri, tetapi memantulkan terang wajah-Mu kepada dunia yang haus akan kasih dan kebenaran. Ya Tuhan, biarlah Engkau makin besar dalam pikiran dan keputusan kami. Biarlah Engkau makin besar dalam tutur kata dan tindakan kami. Biarlah Engkau makin besar dalam pelayanan dan seluruh hidup kami. Biarlah kami makin kecil agar dunia tidak terpikat oleh kami, tetapi tertarik untuk mengenal-Mu. Amin.
♫ KJ 362:1 “AKU MILIKMU, YESUS, TUHANKU” ♫
Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku;
ku dengar suara-Mu.
Ku merindukan datang mendekat
dan diraih oleh-Mu.
Ref.:
Raih daku dan dekatkanlah
pada kaki salib-Mu.
Raih daku, raih dan dekatkanlah
ke sisi-Mu, Tuhanku.
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
- Doa Epiklese
- Pembacaan Alkitab: Yohanes 3:22-30
(diakhiri dengan mengatakan: “Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Haleluya.”)
- J : (♫ Menyanyi “Haleluya” ♫) Haleluya.. Haleluya.. Haleluya..
- Khotbah
- Pujian dari Vokal Grup BimbLit (Bimbingan Ibu Lita)
DOA SYUKUR & SYAFAAT
PERSEMBAHAN
P : Jemaat yang diberkati Tuhan, saat ini, kita diberi kesempatan untuk menyatakan syukur kita. Ketika kita membawa persembahan, kita tidak datang untuk memamerkan kebaikan atau kemampuan kita. Kita memberi bukan agar orang melihat kita, tetapi agar Tuhan dimuliakan. Persembahan ini adalah wujud kerendahan hati dan ungkapan syukur kepada Allah yang telah lebih dahulu memberikan segalanya bagi kita. Biarlah melalui setiap rupiah yang kita persembahkan, nama Tuhan makin besar, kasih-Nya makin luas, dan kehendak-Nya makin nyata dalam dunia ini. Mari kita memberi dengan hati yang tulus dan rendah hati.
♫ PKJ 146:1-3 “BAWA PERSEMBAHANMU” ♫
Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan
dengan rela hatimu, janganlah jemu.
Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.
Ref.:
Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.
Bawa persembahanmu, ucaplah syukur.
Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi
oleh apa saja pun dalam dunia.
Kasih dan karunia sudah kau terima.
Ref.:
Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai
agar kerajaan-Nya makin nyatalah.
Damai dan sejahtera diberikan Tuhan.
Ref.:
PENGUTUSAN DAN BERKAT
(Jemaat berdiri)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, hari ini kita telah diingatkan bahwa hidup kita bukan tentang membesarkan diri, tetapi tentang membesarkan Kristus dalam segala hal. Itulah semangat yang harus kita bawa pulang dan hidupi bahwa di setiap langkah, dalam setiap karya, Kristuslah yang ditinggikan, bukan diri kita. Mari kita pulang dan siap dipakai Tuhan dalam kerendahan hati, dan memberi ruang bagi kasih, kebenaran, serta kemuliaan-Nya makin nyata melalui hidup kita. Biarlah setiap kata, setiap tindakan, setiap keputusan kita memuliakan Yesus, bukan demi nama kita, tetapi demi nama-Nya yang kudus. Untuk itu, arahkanlah hati kita dan terimalah berkat Tuhan. “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
J : (♫ Menyanyi “Amin” ♫) Amin.. Amin.. Amin..
♫ KJ 346:1,3 ”TUHAN ALLAH BESERTA ENGKAU ♫
Tuhan Allah beserta engkau
sampai bertemu kembali;
kasih Kristus mengawali,
Tuhan Allah beserta engkau!
Ref.:
Sampai bertemu, bertemu,
sampai lagi kita bertemu;
sampai bertemu, bertemu,
Tuhan Allah beserta engkau!
Tuhan Allah beserta engkau
dalam susah dan keluhmu;
rangkulan-Nya menghiburmu,
Tuhan Allah beserta engkau!
Ref.:
TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT BERKARYA, TUHAN BERSAMA KITA SELALU!”
PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id