Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan edukasi terkait pengolahan manggulu dengan penambahan tepung hati ayam. Kegiatan ini dihadiri oleh aparat desa, kader posyandu, perwakilan kelompok Dasawisma, serta perwakilan orang tua yang anak-anaknya mengalami stunting.
Melalui diskusi dengan Ketua Kader Posyandu Padamu, Desa Pulupanjang, disampaikan bahwa anak-anak yang terdaftar di Posyandu Padamu sebanyak 30 orang, dengan rincian 7 orang mengalami stunting dan 4 orang mengalami gizi kurang. Hal ini menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan pemberian makanan tambahan bagi anak-anak.
Selanjutnya, Ketua PKM Yessy Tamu Ina, S.Pt., M.Si., menyatakan bahwa produk lokal khas Sumba perlu ditingkatkan kualitasnya. Inovasi pengolahan manggulu dengan penambahan tepung hati ayam perlu dilakukan untuk menghasilkan camilan sehat bagi anak-anak yang mengalami stunting. Tepung hati ayam mengandung zat besi dan asam folat yang baik untuk mencegah anemia, bahkan dapat memenuhi jumlah harian yang direkomendasikan untuk pemenuhan vitamin dan mineral, serta membantu memperkuat tulang. Dengan adanya inovasi pengolahan manggulu, diharapkan dapat bermanfaat dalam menghasilkan camilan sehat bagi anak-anak, dan dengan pertimbangan nilai gizi menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Kegiatan ini tentunya melalui pengusulan proposal PKM yang terdiri dari tiga orang dosen dan tiga orang mahasiswa, dan mendapatkan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM). Selanjutnya, masyarakat akan diberikan pelatihan atau praktik pengolahan manggulu dengan penambahan tepung hati ayam. Kegiatan ini diharapkan dilakukan dengan prinsip penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), yang merupakan dua standar yang saling melengkapi untuk memastikan keamanan pangan.


