Liturgi Ibadah, Senin, 20 Oktober 2025 || “TUHAN BERBICARA LEWAT REALITAS KEHIDUPAN”

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram

PERSIAPAN IBADAH

  • Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
  • Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.

PANGGILAN BERIBADAH

(diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)

P     :   Jemaat yang terkasih dalam Tuhan, hari ini kita memasuki minggu yang baru dengan hati penuh syukur. Kita percaya, tidak ada satu pun peristiwa dalam hidup ini yang terjadi tanpa makna. Baik dalam suka maupun duka, keberhasilan maupun kekecewaan, di balik setiap realitas kehidupan Tuhan sedang berbicara; menuntun kita untuk belajar, bertumbuh, dan mengenal kehendak-Nya yang sempurna. Dalam kehidupan keluarga, dalam relasi kerja, bahkan di tengah dinamika kehidupan kampus kita, Tuhan tidak pernah diam. Ia berbicara melalui proses yang kita alami, melalui orang-orang di sekitar kita, dan melalui setiap situasi yang sedang kita hadapi. Kadang suara-Nya hadir lembut menenangkan, kadang tegas menegur, tetapi selalu bermuara pada kebaikan dan kedewasaan iman kita. Ibadah hari ini mengundang kita untuk berhenti sejenak dari kesibukan dan hiruk-pikuk realitas hidup, agar kita sungguh merenungkan apa yang sedang Tuhan katakan melalui segala yang terjadi di sekitar kita. Karena itu, marilah kita datang dengan hati yang terbuka, menyatukan diri dalam pujian, doa, dan perenungan firman. Kiranya melalui ibadah ini, kita dimampukan untuk mendengar suara Tuhan yang berbicara lewat realitas kehidupan dan melangkah ke depan dengan hikmat, damai, serta kasih yang mempersatukan kita sebagai satu keluarga Allah di kampus ini. Marilah kita menyiapkan hati untuk memuji Tuhan, Allah yang berbicara melalui setiap langkah hidup kita. Biarlah nyanyian kita menjadi ungkapan syukur dan kerinduan untuk selalu peka terhadap suara-Nya yang menuntun kita dalam setiap realitas kehidupan.

“KUMASUKI GERBANG-NYA”

Kumasuki gerbang-Nya
dengan hati bersyukur
Halaman-Nya dengan pujian
Kataku, “Hari ini harinya Tuhan”
Ku bersuka s’bab Dia girangkanku

Dia girangkanku, oh, Dia girangkanku
Ku bersuka s’bab Dia girangkanku, oh-ho
Dia girangkanku, oh, Dia girangkanku
Ku bersuka s’bab Dia girangkanku

P     :   Ibadah Senin saat ini berlangsung di bawah tema, “Tuhan Berbicara Lewat Realitas Kehidupan”, sebagai pengingat bahwa melalui setiap peristiwa—suka maupun duka, kegagalan maupun keberhasilan—Tuhan sedang menuntun dan mengajar kita untuk menemukan kehendak-Nya, agar kita hidup dengan hikmat, kasih, dan iman yang teguh di tengah dinamika kehidupan bersama.

(Jemaat berdiri)

“WAKTU TUHAN”

Bila Kau izinkan sesuatu terjadi
Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktu-Mu
Ku percaya kuasa-Mu memulihkan hidupku

Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik

VOTUM DAN SALAM

P      :   Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.

P&J:   Amin.

(Jemaat duduk)

LITANI TUHAN BERBICARA LEWAT REALITAS KEHIDUPAN

(diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)

P     :   Ya Tuhan, Allah kami datang ke hadapan-Mu dengan hati yang ingin belajar dan berefleksi. Kami ingin menengok kembali setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kami, baik yang membahagiakan maupun yang melukai, baik yang kami pahami maupun yang masih menjadi tanda tanya. Kami percaya, Tuhan, tidak ada satu pun yang terjadi di luar pengetahuan-Mu. Engkau hadir di balik setiap kejadian, Engkau berbicara melalui keberhasilan yang menumbuhkan syukur, melalui kegagalan yang mengajarkan kerendahan hati, melalui perbedaan yang menumbuhkan kebijaksanaan, dan melalui kesulitan yang membentuk kesabaran kami. Ya Tuhan, tolong kami agar dalam setiap peristiwa itu kami tidak hanya melihat dari sisi manusia, tetapi juga mendengar suara-Mu yang lembut dan menuntun. Ajarlah kami berhenti sejenak, berdiam diri, dan merenung; mencari kehadiran-Mu di balik segala sesuatu yang kami alami, serta memahami apa yang Engkau kehendaki melalui semua itu. Bentuklah hati kami menjadi hati yang rendah, pikiran yang terbuka, dan jiwa yang sabar dalam menantikan rancangan-Mu yang terbaik.  Sebab kami percaya, ya Tuhan, segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Engkau. Dalam setiap peristiwa hidup kami—pribadi, keluarga, lembaga, dan bangsa—biarlah kami makin mengenal Engkau serta makin menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak-Mu.

J      :   ( Menyanyi KJ 42 Tuhan, Kasihani dalam Bahasa Sumba )

Namu kama, Miri. Nama kama, Miri.

Nama kama Miri, Yehu.

P     :   Ya Tuhan, Allah Sumber Kehidupan, sering kali kami hanya ingin hidup ini berjalan sesuai keinginan kami; sukses tanpa gagal, sehat tanpa sakit, senang tanpa air mata. Kami ingin semua baik, semua lancar, semua indah. Namun kami lupa, Tuhan, bahwa hidup bukan hanya tentang hal-hal yang menyenangkan, melainkan juga tentang perjalanan yang penuh pelajaran dan pembentukan diri. Ampunilah kami, ya Tuhan, karena kami sering menolak proses yang Engkau izinkan untuk membentuk kami. Kami mudah bersyukur saat berhasil, tetapi cepat berkeluh saat gagal. Kami memuji-Mu ketika keadaan menguntungkan, tetapi kami meragukan-Mu ketika jalan menjadi sulit. Padahal Engkau, Tuhan, berbicara justru di tengah realitas kehidupan. Melalui hal-hal yang tak selalu kami pahami, melalui orang-orang di sekitar kami, melalui peristiwa yang menguji kesabaran dan kerendahan hati kami. Ajarlah kami, ya Bapa, untuk tidak hanya mencari kenyamanan, tetapi juga belajar dari setiap tantangan yang Engkau izinkan terjadi. Ketika kami kecewa, ajarlah kami untuk diam dan merenung, mendengar apa yang Engkau ingin sampaikan. Ketika kami gagal, tolong kami untuk tidak menyerah, tetapi melihat kesempatan untuk diperbarui dan ditumbuhkan. Ketika kami disakiti, ajarlah kami untuk tetap mengasihi, dan ketika kami diberkati, ajarlah kami untuk tidak sombong. Tuhan, bentuklah kami menjadi pribadi yang sabar, rendah hati, dan bijaksana dalam menyikapi hidup. Berikan kami iman untuk percaya bahwa dalam segala sesuatu Engkau turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kami yang mengasihi-Mu (Roma 8:28). Biarlah setiap peristiwa—yang manis maupun pahit—menjadi cara-Mu menyapa, mendidik, dan memulihkan kami. Kami serahkan hati dan hidup kami ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan, yang selalu setia dan penuh kasih.

J      :   ( Menyanyi KJ 42 Tuhan, Kasihani dalam Bahasa Sumba )

Namu kama, Miri. Nama kama, Miri.

Nama kama Miri, Yehu.

P     :   Ya Tuhan, Allah yang penuh kasih dan kuasa, di hadapan-Mu kami datang dengan hati yang terbuka, menyadari bahwa setiap langkah hidup kami berada dalam genggaman-Mu. Apapun peristiwa yang terjadi—suka maupun duka, kemenangan maupun kegagalan, kebanggaan maupun kekecewaan—semua Engkau izinkan terjadi bukan tanpa makna. Tuhan, ajarlah kami untuk tidak sekadar melewati peristiwa peristiwa hidup ini, tetapi untuk belajar dan berefleksi, apa yang Engkau kehendaki melalui semuanya itu. Ketika kami mengalami keberhasilan, ingatkan kami bahwa semua itu karena anugerah-Mu, agar kami tidak menjadi sombong dan merasa mampu sendiri. Ketika kami mengalami kegagalan atau kehilangan, ingatkan kami bahwa Engkau pun hadir di situ; bukan untuk menghukum, tetapi untuk membentuk, agar kami belajar sabar, rendah hati, dan berserah. Ya Tuhan, di tengah realitas yang tidak selalu kami pahami, kami mohon berikanlah hati yang tenang untuk berdiam di hadapan-Mu. Ajarlah kami merenung dan menemukan kehadiran-Mu di balik setiap peristiwa, baik dalam keluarga kami, dalam kehidupan berbangsa, maupun dalam lembaga tempat kami berkarya. Ketika kami menghadapi perbedaan pendapat, keputusan yang mengecewakan, atau proses yang tidak mudah diterima, tolong kami untuk tidak dikuasai oleh emosi, melainkan mencari kehendak-Mu di balik semuanya itu. Kami percaya, ya Tuhan, bahwa tidak ada yang sia-sia bagi mereka yang mengasihi Engkau (Roma 8:28). Sebab Engkau sanggup menenun setiap peristiwa—bahkan yang pahit sekalipun—menjadi kebaikan yang mendewasakan kami. Jadikanlah kami pribadi-pribadi yang semakin rendah hati, sabar dalam menghadapi proses, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan teguh dalam menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Mu. Biarlah hidup kami, ya Tuhan, menjadi cermin kasih dan pengharapan yang lahir dari iman kepada-Mu, yang tidak goyah oleh keadaan, tetapi terus bertumbuh dalam ketaatan dan kedewasaan rohani. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan berserah.

P&J :  Ya Tuhan, ajarlah kami peka mendengar suara-Mu dalam setiap peristiwa hidup. Bentuklah kami menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, dan bijaksana, yang percaya bahwa Engkau bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Amin.

“BERI RUHA”

Beri ruha marinjungu wai kahingiru

Beri Bimbi marinnjungu rumba muru

Tuna Numa nyumma Miri atamu

Mbai Meti lumu nggamma do Miri

Hupu Tura hupurandi maminya

Mbaukapipi kamma nyumma doMiri

Kadjiapa nggiki ndangu njallama

Ndaingu rihi Napa namungumu

Mudedi mangumilla

Lakaraba mbanda

Ndangiara amunya

Mumeti limayilla

La ai harikangu

Ruku ndajallama

Janjar wairiamu

Ladjaru tolumu

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN

  • Doa Epiklese
  • Pembacaan Alkitab: Roma 8:28

(diakhiri dengan mengatakan: Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Haleluya.”)

  • J      : ( Menyanyi “Waje Deo” (Haleluya dalam Bahasa Sabu) ) Waje Deo.. Waje Deo.. Waje Deo..
  • Khotbah
  • Pujian dari VG Agriwina

DOA SYUKUR & SYAFAAT

PERSEMBAHAN

P     :  Jemaat yang dikasihi Tuhan, setelah kita merenungkan bagaimana Tuhan berbicara lewat setiap realitas kehidupan, mari kita juga menyadari bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah dari-Nya. Persembahan yang kita bawa bukan sekadar bentuk kewajiban, melainkan ungkapan syukur atas kasih dan penyertaan Tuhan yang terus menuntun kita melalui suka dan duka hidup ini. Biarlah persembahan ini menjadi wujud kasih kita kepada Tuhan dan tanda kesediaan kita untuk dipakai dalam karya-Nya; membangun kehidupan, dan memuliakan nama-Nya di tengah keluarga, kampus, dan masyarakat. Mari kita memberi dengan hati yang tulus dan penuh sukacita, sebab Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

DIIRINGI PERSEMBAHAN TARIAN ALOR

“KECAPLAH DAN LIHATLAH”

Kecaplah dan lihatlah

Betapa baiknya Tuhan itu

Rasakan dan nikmati

Kasih setia Tuhan

Syukur bagi-Mu Tuhan

S’gala hormat bagi-Mu Tuhan

Allah yang mengasihiku

Allah yang mem’liharaku

Selamanya

PENGUTUSAN DAN BERKAT

(Jemaat berdiri)

P      :  Jemaat yang dikasihi Tuhan, hari ini kita telah bersama beribadah, berdoa, dan merenungkan Firman Tuhan. Kita diingatkan bahwa Tuhan tidak pernah diam, Ia berbicara lewat setiap realitas kehidupan yang kita alami: lewat keberhasilan yang menumbuhkan syukur, lewat kegagalan yang mendewasakan, lewat perbedaan yang mengajarkan kasih dan kerendahan hati. Marilah kita melangkah dari tempat ini dengan hati yang peka mendengar suara Tuhan dalam setiap peristiwa hidup. Biarlah kita membawa damai, hikmat, dan kasih Kristus ke dalam keluarga, kampus, dan setiap ruang kehidupan kita. Arahkanlah hati kita dan terimalah berkat Tuhan: “Kiranya kasih Allah Bapa yang menuntun segala jalan, kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang menguatkan di setiap langkah, dan persekutuan Roh Kudus yang memberi hikmat serta kedamaian, menyertai kita semua—dalam suka dan duka, dalam keberhasilan maupun kegagalan—agar melalui setiap peristiwa hidup kita semakin mengenal dan memuliakan Dia sampai selama-lamanya.”

J      :   ( Menyanyi “Amin” ) Amin.. Amin.. Amin..

KJ 408:1,2 ”DI JALANKU KU DIIRING”

Di jalanku ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku.

Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?

Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.

Suka-duka dipakai-Nya untuk kebaikanku;

Suka-duka dipakai-Nya untuk kebaikanku.

Di jalanku yang berliku dihibur-Nya hatiku;

bila tiba pencobaan dikuatkan imanku.

Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,

dari cadas di depanku datang air yang sedap;

dari cadas di depanku datang air yang sedap.

TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,“SELAMAT BERKARYA, TUHAN BERSAMA KITA SELALU

PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *