Liturgi Ibadah Senin, 16 Desember 2024

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram

TEMA : “SOLIDARITAS PERJUMPAAN”

PERSIAPAN IBADAH

  • Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
  • Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.

PANGGILAN BERIBADAH

(diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)

P : Jemaat yang terkasih dalam Kristus, tanpa terasa kita sudah memasuki minggu ketiga perayaan adven. Kita diajak untuk merenungkan makna kedatangan Kristus melalui tema “Solidaritas Perjumpaan” yang terinspirasi dari kisah pertemuan Maria dan Elisabet. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas menjelang akhir tahun, ketika semuanya serba cepat dan sibuk, adven mengajak kita untuk berhenti sejenak, mengingat bahwa Allah hadir dalam setiap perjumpaan, dalam setiap momen solidaritas. Seperti Maria yang rela melakukan perjalanan jauh untuk menemui Elisabet, kita dipanggil untuk peduli dan hadir bagi sesama. Perjumpaan bukan sekadar bertemu secara fisik, melainkan menyentuh dimensi rohani yang mendalam. Mari kita masuki ibadah ini dengan hati terbuka, siap menerima sentuhan kasih Allah yang memulihkan. Siap membuka diri untuk solidaritas yang sejati, yang melampaui sekat-sekat yang memisahkan. (Sambil melakukan prosesi pembakaran 3 lilin adven)

J  : Terpujilah Tuhan yang solider dengan seluruh ciptaan-Nya!

P  : Marilah kita masuki ibadah ini dengan hati yang terbuka, pikiran yang siap, dan jiwa yang rindu akan kedatangan-Nya. Mari kita berhenti sejenak, hentikan derap langkah yang terburu-buru, lepaskan beban pikiran yang menghimpit, dan tinggalkan sejenak segala aktivitas yang menuntut. Allah mengundang kita untuk datang apa adanya. Datanglah dengan segala kepenatan, kegelisahan, dan kerinduan yang tersimpan dalam hati. Di sini, dalam ruang perjumpaan kudus ini, Tuhan ingin menyentuh, memulihkan, dan memberi kekuatan baru. Karena itu, marilah kita sujud menyembah kepada-Nya dengan menyatukan suara untuk melantunkan madah yang indah bagi-Nya.

PKJ 13:1,2 “KITA MASUK RUMAH-NYA

Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya. Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya. Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah Kristus, menyembah Kristus Tuhan.

Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya. Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada-Nya. Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada Kristus, menyembah Kristus Tuhan.

P : Ibadah Senin pagi ini sekaligus perayaan Minggu III Adven berlangsung di bawah tema “Solidaritas Perjumpaan” sebagai pengingat bahwa dalam perjalanan menanti kedatangan Kristus, kita tidak sendirian. Allah hadir melalui relasi- relasi yang saling menguatkan, memulihkan, dan memberkati.

(Jemaat berdiri)

KJ 18:1 “ALLAH HADIR BAGI KITA”

Allah hadir bagi kita dan hendak memb’ri berkat,
melimpahkan kuasa Roh-Nya bagai hujan yang lebat. Ref.:

Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umat-Mu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

VOTUM DAN SALAM

P : Kebaktian Keluarga Besar Civitas Akademika sekaligus perayaan minggu adven saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan- Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.

P&J: Amin. (Jemaat duduk)

LITANI SOLIDARITAS PERJUMPAAN (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)

P : Ya Tuhan, kami datang menghadap hadirat-Mu, mengakui betapa seringkali kami hidup dalam individualisme dan ketidakpedulian. Engkau Allah yang solider, yang rela merendahkan diri, datang dalam kelemahan manusia, tetapi kami kerap lupa akan solidaritas-Mu yang mendalam. Ampunilah kami yang terlalu sibuk dengan diri sendiri hingga lupa melihat penderitaan sesama, membuat tembok-tembok pemisah antara diri dengan mereka yang berbeda, enggan berbagi beban, enggan hadir dalam perjumpaan yang sejati dan menjalani iman sebagai persoalan pribadi, bukan relasi yang membebaskan. Engkau, ya Tuhan, adalah Allah yang solider dengan seluruh ciptaan-Mu. Dalam Yesus Kristus, Engkau menembus batas-batas kemanusiaan, mengambil wujud hamba, mendekati mereka yang terluka, tersingkir, dan tersisih. Seperti Maria yang rela melakukan perjalanan jauh untuk mendukung Elisabet, tampakkanlah kepada kami cara-cara nyata untuk menghadirkan solidaritas-Mu. Terima kasih ya Bapa, bahwa dalam Kristus, Engkau tidak sekadar memahami penderitaan kami, tetapi sungguh-sungguh hadir dan mengampuni.

J  : (Menyanyi KJ 467:1 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku” )

Tuhanku, bila hati kawanku terluka oleh tingkah ujarku, dan kehendakku jadi panduku, ampunilah.

P : Ya Tuhan, dengarlah ratap kami yang terluka. Dalam perjumpaan-perjumpaan hampa tanpa cinta. Keluarga yang seharusnya menjadi rumah kasih terkadang penuh pertengkaran, saling melukai, dan sepi dari pelukan kasih sejati. Di tempat kerja, kami bertemu tetapi hanya untuk saling menjatuhkan. Prestasi diukir, tetapi tanpa hati yang bijaksana. Iri hati menari dalam ruang perjumpaan. Pikiran kami saling berperang, bukan untuk saling mencerahkan, melainkan mematikan semangat, hingga dendam mengakar di antara kata-kata. Kepedulian telah kami kubur, sukacita perjumpaan telah kami bunuh. Kami menjadi makhluk-makhluk asing yang bertemu, tetapi tak saling mengenal, yang berdekatan, tetapi terasing. Ya Bapa, ampuni kami, yang telah membunuh makna perjumpaan, yang mengubah relasi menjadi arena perang, yang merampok sukacita dari setiap jumpa. Kembalikan kami pada panggilan mulia, pada solidaritas yang memeluk perbedaan, cinta yang melampaui kepentingan, dan pengertian yang membangkitkan.

J  : (Menyanyi KJ 467:2 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku” )

Jikalau tuturku tak semena dan aku tolak orang berkesah, pikiran dan tuturku bercela, ampunilah.

P : Ya Tuhan, Allah Yang Maha Pengasih, kami datang ke hadapan-Mu dengan segala kerendahan hati. Kami mengaku bahwa sering kali dalam perjumpaan kami, kami kurang menunjukkan solidaritas, kurang menghadirkan kepedulian, dan kurang menyebarkan sukacita. Ampunilah kami, ya Tuhan, atas segala kelalaian kami, atas sikap kami yang

terkadang egois, dan atas kegagalan kami dalam menciptakan perjumpaan yang bermakna. Tuhan, kami mohon pertolongan-Mu, agar setiap perjumpaan kami, khususnya di kampus ini, menjadi perjumpaan yang penuh solidaritas, dihiasi kepedulian yang tulus, dan dipenuhi sukacita yang murni. Bimbinglah hati dan pikiran kami, agar kami dapat menghargai setiap orang yang kami temui, melihat mereka dengan mata kasih, dan memperlakukan mereka dengan hormat dan cinta kasih seperti yang Kau ajarkan. Ya Tuhan, jadikanlah kampus ini tempat di mana kasih-Mu nyata, di mana perjumpaan kami membawa penghiburan dan pengharapan, serta menumbuhkan semangat untuk saling mendukung. Kami percaya, ya Tuhan, Engkau selalu hadir di tengah-tengah kami. Berkatilah setiap langkah dan setiap perjumpaan kami, agar semua yang kami lakukan menjadi persembahan yang harum di hadapan-Mu. Amin.

J : (Menyanyi KJ 467:3 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku” ) Dan hari ini aku bersembah serta pada-Mu, Bapa, berserah, berikan daku kasih-Mu mesra. Amin, amin.

PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN

  • Doa Epiklese
  • Pembacaan Alkitab: Lukas 1:39-45
    • (diakhiri dengan mengatakan: Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Maranatha.”)
  • J : (Menyanyi “Maranatha” ♫) Maranatha.. Maranatha.. Maranatha..
  • Khotbah

DOA SYUKUR & SYAFAAT PERSEMBAHAN

P : Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sebagai respon atas kasih dan pemeliharaan-Nya, marilah kita membawa persembahan syukur ke hadirat-Nya. Biarlah persembahan ini menjadi bukti bahwa kita percaya dan bersyukur atas pemeliharaan-Nya.

PKJ 216:1-2 “BERLIMPAH SUKACITA DI HATIKU”

Berlimpah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku.
Berlimpah sukacita di hatiku, tetap di hatiku!Ref.:

Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.
Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

Damai sejaht’ra melampaui akal di hatiku, di hatiku.
Damai sejaht’ra melampaui akal tetap di hatiku! Ref.:

PENGUTUSAN DAN BERKAT (Jemaat berdiri)

P : Saudara-saudari yang dikasihi dalam Kristus, kita telah sampai di penghujung ibadah hari ini. Marilah kita pulang dengan hati yang dipenuhi damai dan sukacita. Jadikanlah kebenaran Firman Tuhan sebagai pedoman dalam seluruh

pemaknaan Minggu Adven ini, agar kita mempersiapkan hati dan hidup kita bagi kedatangan Kristus. Untuk itu, arahkanlah hatimu dan terimalah berkat Tuhan. “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus akan senantiasa menuntun, meneguhkan, dan menyertai saudara-saudari sekalian.”

J  : (Menyanyi “Amin” ) Amin.. Amin.. Amin..

KJ 249:1,3 ”SERIKAT PERSAUDARAAN”

Serikat persaudaraan, berdirilah teguh! Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu. Bersama-sama majulah, dikuatkan iman, berdamai, bersejahtera, dengan pengasihan.

Dan masing-masing kamu pun dib’ri anugerah, supaya kamu bertekun dan rajin bekerja.

Hendaklah hatimu rendah, tahu: Tuhan berpesan Jemaat menurut firman-Nya berkasih-kasihan.

TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT MENIKMATI MINGGU III ADVEN, TUHAN MENYERTAI!”

PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id