Sumba Timur, 6 Juni 2025 – Desa Kuta, Kabupaten Sumba Timur, baru-baru ini menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi komprehensif yang diinisiasi oleh akademisi Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba. Acara ini berfokus pada penerapan biosekuriti pada sistem pemeliharaan intensif ternak babi dan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan hasil laut sebagai kondimen tinggi protein, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan warga desa.
Kegiatan sosialisasi ini dibawakan langsung oleh dua pakar di bidangnya: Bapak Marselinus Hambakodu, S.Pt., M.Si, dosen dari Program Studi Peternakan, dan Bapak Krisman Umbu Henggu, S.Pi., M.Si, dosen dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Unkriswina Sumba. Kehadiran dua akademisi dari Unkriswina Sumba menunjukkan komitmen Unkriswina Sumba dalam mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk memberikan dampak nyata di masyarakat. Peserta yang hadir pun sangat beragam, mulai dari kelompok perempuan desa, kelompok remaja desa, hingga perwakilan Pemerintah Desa, menandakan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Materi yang disampaikan sangat komprehensif. Dari sisi Peternakan, fokus diberikan pada penerapan biosekuriti yang krusial untuk menjaga kesehatan ternak babi, termasuk prosedur sanitasi kandang dan pengendalian vektor penyakit, desain kandang ramah lingkungan dan efisiensi pakan, serta protokol karantina hewan masuk dan keluar. Semua ini ditekankan untuk memastikan praktik peternakan yang berkelanjutan dan bebas penyakit.
Sementara itu, dari bidang Teknologi Hasil Perikanan, materi membahas tuntas pemanfaatan hasil laut sebagai kondimen tinggi protein. Para peserta diajarkan teknik pengolahan ikan dan kerang menjadi bubuk atau pasta, bahkan diperkenalkan dengan resep lokal inovatif seperti sambal ikan kering dan saus teripang. Tak lupa, potensi peluang usaha mikro dari produk olahan laut turut dibahas, memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif mereka.
Sesi sosialisasi ini tidak hanya bersifat satu arah, melainkan berjalan sangat interaktif dengan diskusi dan sesi tanya jawab yang mendalam. Antusiasme terlihat jelas, terutama dari kelompok perempuan desa yang menunjukkan minat tinggi dalam meracik kondimen laut. Mereka menyadari betul bagaimana inovasi ini dapat meningkatkan nilai jual produk lokal dan membuka peluang ekonomi baru. Tak ketinggalan, kelompok remaja desa juga menunjukkan komitmennya untuk membantu penerapan biosekuriti di peternakan keluarga, sebuah langkah awal yang menjanjikan untuk generasi penerus.
Dukungan penuh datang dari Pemerintah Desa Kuta, yang menyatakan kesiapan untuk menyediakan bantuan teknis dan subsidi kecil bagi bahan-bahan olahan laut. Sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah desa ini adalah kunci keberhasilan program pemberdayaan.
Dengan langkah terpadu antara penerapan praktik peternakan modern dan inovasi kuliner berbasis hasil laut, Unkriswina Sumba berharap Desa Kuta mampu menjadi contoh desa mandiri yang tangguh dalam ketahanan pangan dan ekonomi kreatif. Inisiatif ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi, melainkan menjadi pijakan awal bagi pengembangan berkelanjutan di Desa Kuta. Unkriswina Sumba akan terus berkomitmen dalam mendampingi masyarakat untuk mewujudkan cita-cita tersebut, menunjukkan peran nyata perguruan tinggi dalam pembangunan daerah.


