PERSIAPAN IBADAH
- Pelayan mempersiapkan diri dan berdoa bersama.
- Civitas akademika mengambil saat teduh dan mempersiapkan diri untuk beribadah kepada Tuhan.
PANGGILAN BERIBADAH (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, di tengah kesibukan kita—dengan segala pekerjaan, tanggung jawab, dan rutinitas yang menyita tenaga dan pikiran—hari ini, kita diundang untuk berhenti sejenak. Bukan karena pekerjaan kita tidak penting, tetapi karena kita sadar, segala sesuatu yang kita kerjakan hanya akan bermakna ketika kita mengerjakannya bersama Tuhan. Mari kita letakkan sejenak segala beban dan aktivitas kita serta mengarahkan hati sepenuhnya kepada Tuhan. Bukan sekadar hadir secara tubuh, tetapi hadir dengan hati yang terbuka. Bukan hanya menyanyi, tetapi memuliakan-Nya dengan segenap jiwa. Mari kita masuk dalam ibadah dengan penuh syukur, kerinduan, dan kesungguhan. Ia layak menerima segala pujian karena kuasa-Nya tidak terbatas, kasih-Nya tidak berubah, dan penyertaan-Nya tidak pernah berhenti. Mari kita bersyukur dan memuliakan Tuhan. Dialah alasan utama kita berkumpul hari ini.
♫ “JANGAN LELAH” ♫
Jangan lelah
Bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus yang b’ri kekuatan
yang mengajar dan menopang
Tiada lelah
Bekerja bersama-Mu, Tuhan
yang selalu mencukupkan
akan segalanya
Ratakan tanah bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
menjadi siap dibangun
di atas dasar iman
P : Ibadah Senin pagi ini berlangsung di bawah tema “Kerjakan dengan Segenap Hatimu” sebagai pengingat bahwa segala tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan yang kita jalani—baik sebagai dosen, mahasiswa, atau staf—bukan hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi sebagai wujud ibadah kita kepada Tuhan.
(Jemaat berdiri)
♫ PKJ 264:1,2 “APALAH ARTI IBADAHMU” ♫
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada hati tulus dan syukur?
Ref.:
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
Marilah ikut melayani orang berkeluh,
agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan, juga panggilan,
persembahan yang berkenan bagi Tuhan.
Ref.:
VOTUM DAN SALAM
P : Ibadah Keluarga Besar Civitas Akademika Unkriswina saat ini ditahbiskan dalam pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dari Allah Tritunggal menyertai kita sekalian.
P&J: Amin.
(Jemaat duduk)
LITANI KERJAKAN DENGAN SEGENAP HATIMU (diiringi dengan instrumen musik rohani yang lembut)
P : Ya Tuhan, di hadapan hadirat-Mu yang penuh kasih dan kebenaran, kami datang dengan hati yang penuh penyesalan. Kami mengakui bahwa terkadang kami tidak mengerjakan segala sesuatu dengan segenap hati kami. Tuhan, kami akui bahwa kami kerap memilih jalan yang mudah, menghindari tanggung jawab yang Engkau percayakan, dan mengabaikan kesempatan untuk memuliakan nama-Mu melalui pekerjaan kami. Ampunilah kami, Tuhan, karena kami tidak menggunakan waktu, tenaga, dan hidup yang Engkau anugerahkan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Ampunilah kami karena terlalu sering menjadikan pekerjaan sebagai beban, bukan persembahan bagi-Mu. Ampunilah kami yang telah melalaikan pekerjaan kasih, pekerjaan keadilan, dan pekerjaan pelayanan yang seharusnya menjadi wujud iman kami. Tuhan, pulihkan kami. Lembutkan hati kami agar kami kembali bekerja, melayani, dan hidup dengan penuh sukacita serta kesetiaan kepada-Mu. Ajarlah kami untuk mengerjakan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Berikan kami hati yang penuh cinta, tangan yang rajin, dan semangat yang tak mudah padam, agar dalam setiap tugas—besar ataupun kecil—nama-Mu dimuliakan.
J : (♫ Menyanyi KJ 42 “Tuhan, Kasihani” ♫)
Tuhan, kasihani, Kristus, kasihani,
Tuhan, kasihani kami!
P : Ya Tuhan, Engkau telah memberikan kepada kami hidup ini sebagai anugerah, Engkau menaruh dalam tangan kami hari-hari penuh kesempatan. Engkau mempercayakan kepada kami pekerjaan, bukan sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari kehendak-Mu yang mulia. Tuhan, ampuni kami jika sering kami menjalani hari-hari tanpa kesungguhan, mengeluh saat bekerja, mengabaikan tanggung jawab, menunda kebaikan yang seharusnya dapat kami lakukan hari ini. Ajar kami, ya Tuhan, untuk mengingat bahwa hidup ini singkat, bahwa kesempatan tak selalu datang dua kali, bahwa di dunia orang mati tak ada lagi pekerjaan, tak ada lagi rancangan, tak ada lagi pengetahuan, tak ada lagi hikmat yang bisa kami gunakan. Oleh karena itu Tuhan, selagi kami masih bernafas, selagi tangan ini masih bisa digerakkan, selagi hati ini masih ada, ajar kami untuk mengerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati, dengan sukacita, dengan semangat, sebagai persembahan hidup bagi-Mu. Biarlah hidup kami menjadi kesaksian tentang iman yang bekerja, tentang kasih yang melayani, dan tentang harapan yang tak pernah padam.
J : (♫ Menyanyi KJ 42 “Tuhan, Kasihani” ♫)
Tuhan, kasihani, Kristus, kasihani,
Tuhan, kasihani kami!
P : Ya Tuhan Allah kami, terima kasih untuk hidup yang Engkau anugerahkan, untuk setiap hembusan nafas, setiap langkah, setiap gerak tubuh yang masih bisa kami lakukan. Terima kasih untuk waktu yang masih Engkau beri, untuk hari-hari yang penuh kesempatan ini. Tuhan, ketika kami masih bisa melangkah, ketika kaki kami masih kuat menopang, ketika tangan kami masih mampu bekerja, ketika pikiran kami masih jernih untuk berpikir, ketika suara kami masih bisa mengajar dan menyampaikan kebenaran, tolonglah kami, ya Tuhan, untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang berharga ini. Ajar kami untuk mengerjakan semua yang dipercayakan kepada kami dengan sepenuh hati, bukan untuk pujian manusia, bukan karena paksaan, melainkan sebagai persembahan kepada-Mu, Tuhan dan Pemberi hidup. Sebagai dosen, ajar kami mengajar dengan hati yang tulus, mendidik bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan kasih, kesabaran, dan teladan hidup. Sebagai mahasiswa, ajar kami belajar bukan sekadar untuk nilai, tetapi dengan semangat mencari kebenaran, mengerjakan tugas dengan tanggung jawab, dan menghargai setiap kesempatan menimba ilmu. Sebagai pegawai dan staf administrasi, tolong kami untuk melayani dengan tekun, menyusun data, membuat laporan, dan menjalankan sistem dengan kejujuran dan integritas. Sebagai cleaning service,
berkati tangan-tangan yang membersihkan ruang-ruang kami, menyapu halaman, menjaga kebersihan kampus, biarlah pekerjaan itu pun menjadi pujian yang harum di hadapan-Mu. Sebagai satpam, berkati mereka yang menjaga keamanan dan ketertiban, yang berdiri di pintu-pintu, yang berjaga dalam panas dan hujan, yang menyambut dengan hormat dan menjaga dengan tanggung jawab. Siapapun kami, apapun tugas kami, biarlah semuanya kami lakukan dengan sepenuh hati, karena kami sadar bahwa di dunia orang mati, tak ada lagi kesempatan untuk berkarya, tak ada lagi ruang untuk melayani, tak ada lagi waktu untuk memberi yang terbaik. Tuhan, jadikanlah hidup kami persembahan yang hidup, setiap hari adalah ibadah, setiap kerja adalah pujian, setiap tugas adalah bagian dari misi-Mu di dunia ini. Amin.
♫ “HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN” ♫
Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri
Hidup ini hanya sementara
Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri
Hidup ini harus jadi berkat
Oh Tuhan pakailah hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti
Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN (VIC. RIZKY SAMUEL E. MANGI, S.SI.-TEOL.)
- Doa Epiklese
- Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 9:10
(diakhiri dengan mengatakan: “Demikianlah Firman Tuhan. Diberkatilah setiap orang yang membaca, merenungkan, dan memelihara Firman Tuhan dalam hidupnya. Haleluya.”)
- J : (♫ Menyanyi “Haleluya” ♫) Haleluya.. Haleluya.. Haleluya..
- Khotbah
- Pujian dari Ibu Tri
DOA SYUKUR & SYAFAAT
PERSEMBAHAN
P : Jemaat yang diberkati Tuhan, kita diingatkan bahwa kehadiran Tuhan dalam hidup kita bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk diteruskan. Saat ini, kita diberi kesempatan untuk menyatakan syukur kita melalui persembahan. Ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ungkapan iman dan kerinduan kita untuk ambil bagian dalam karya Allah, yaitu menjadi saksi-Nya dalam dunia ini. Biarlah persembahan ini, baik besar maupun kecil, bukan sekadar angka, tetapi wujud nyata bahwa kita mau terlibat dalam pekerjaan Tuhan; di tengah gereja, di tengah masyarakat, dan secara khusus di tengah lembaga ini, Unkriswina Sumba. Kiranya Tuhan memberkati setiap hati yang memberi dan memakai persembahan ini sebagai sarana untuk menghadirkan kasih-Nya dalam dunia. Mari kita memberi dengan sukacita.
♫ NKB 199:1-3 “SUDAHKAH YANG TERBAIK KUBERIKAN” ♫
Sudahkah yang terbaik ‘ku berikan
kepada Yesus Tuhanku?
Besar pengurbanan-Nya di Kalvari!
Diharap-Nya terbaik dariku.
Ref.:
Berapa yang terhilang t’lah ‘ku cari
dan ‘ku lepaskan yang terbelenggu?
Sudahkah yang terbaik ‘ku berikan
kepada Yesus, Tuhanku?
Begitu banyak waktu yang terluang
sedikit ‘ku b’ri bagi-Nya.
Sebab kurang kasihku pada Yesus;
mungkinkah hancur pula hati-Nya?
Ref.:
Telah ‘ku perhatikankah sesama,
atau ‘ku biarkan tegar?
‘Ku patut menghantarnya pada Kristus
dan kasih Tuhan harus ‘ku sebar.
Ref.:
PENGUTUSAN DAN BERKAT
(Jemaat berdiri)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, kita kembali ke tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. Ingatlah, selama kita masih diberi hidup, selama tangan kita masih bisa bekerja, selama kaki kita masih bisa melangkah, mari kita kerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati, bukan untuk manusia, tetapi untuk Tuhan yang memberikan hidup ini. Mari jalani hari-hari ke depan dengan kesungguhan, dengan tanggung jawab, dengan cinta dan iman yang nyata dalam kerja serta pelayanan. Untuk itu, arahkanlah hati kita dan terimalah berkat Tuhan. “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
J : (♫ Menyanyi “Amin” ♫) Amin.. Amin.. Amin..
♫ NKB 211:1,3 ”PAKAILAH WAKTU ANUG’RAH TUHANMU” ♫
Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.
Ref.:
Tiada yang baka di dalam dunia,
s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap
Karya jerihmu demi Tuhan Yesus,
‘kan dihargai benar oleh-Nya.
Kasih yang sudah ‘kau tabur di dunia,
nanti ‘kau tuai di sorga mulia.
Ref.:
TIM PELAYANAN KAMPUS MENGUCAPKAN,
“SELAMAT BERKARYA, TUHAN BERSAMA KITA SELALU!
PUSAT PELAYANAN KEROHANIAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
Jl. R. Suprapto No. 35, Waingapu 87113, Sumba Timur – NTT
Telp. (0387) 62392-93, 2564146; fax. (0387) 62644; e-mail: kerohanian@unkriswina.ac.id