Pada 26 November 2024, Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kristen Wira Wacana Sumba menyelenggarakan kuliah lapangan bertajuk “Ekologi dan Taksonomi Hewan” di kawasan Walakiri dan Laipori, Sumba Timur. Dengan melibatkan 129 mahasiswa, kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran teoretis di kelas dengan pengalaman langsung di alam terbuka. Dalam konteks keilmuan ekologi dan Taksonomi hewan, para mahasiswa diharapkan dapat memahami kompleksitas ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di Sumba, salah satu kawasan yang kaya akan flora dan fauna khas.
Kuliah lapangan dimulai pukul 06.00, dengan seluruh peserta berkumpul di kampus untuk melakukan briefing dan persiapan sebelum keberangkatan pada pukul 07.00. Setibanya di Hutan Cemara Laipori sekitar pukul 07.45, mahasiswa Ekologi akan melakukan pengamatan vegetasi hutan dengan metode petak ganda. Dalam sesi yang berlangsung hingga pukul 10.00 ini, mereka akan menganalisis distribusi tumbuhan cemara dan mempelajari interaksi spesies burung yang menghuni ekosistem hutan tersebut. Di tengah suasana alami hutan, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana pohon-pohon cemara dan berbagai spesies burung saling mendukung dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Sekitar pukul 10.30, rombongan akan bergerak menuju Pantai Walakiri, di mana mahasiswa Ekologi dan Taksonomi Hewan akan melakukan penelitian ekosistem laut hingga pukul 13.00. Mahasiswa Ekologi akan mengumpulkan data tentang padang lamun dan kepadatan makrofauna laut, yang menjadi habitat penting bagi berbagai biota laut. Sementara itu, mahasiswa Taksonomi Hewan akan melakukan sampling biota laut untuk mempelajari lebih dalam tentang jenis-jenis spesies yang hidup di perairan dangkal tersebut. Dengan melakukan praktikum ini, para mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori tentang ekosistem laut, tetapi juga mengembangkan keterampilan analitis dalam pengamatan dan pengambilan sampel langsung di lapangan.
Kegiatan ini tidak hanya menawarkan kesempatan belajar yang mendalam, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk merasakan langsung keindahan alam Sumba Timur yang memukau. Dari hutan cemara hingga pantai berpasir putih, keanekaragaman lanskap ini menjadi latar belakang yang mendukung pembelajaran mahasiswa, sehingga ilmu yang mereka peroleh di kelas dapat diimplementasikan dalam konteks nyata. Setelah selesai, mahasiswa akan kembali ke kampus di Waingapu pada pukul 13.30 dengan membawa pemahaman baru tentang interaksi ekosistem dan peran setiap komponen dalam menjaga keseimbangan alam.
Kuliah lapangan di Walakiri dan Laipori ini menjadi momen berharga bagi mahasiswa Biologi Unkriswina Sumba untuk mengasah keterampilan akademik sekaligus merasakan langsung kekayaan biodiversitas Sumba Timur. Dengan mengintegrasikan teori dan praktik, mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem darat dan laut, serta pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan yang berkelanjutan.