Telah dilakukan Kuliah umum dengan Tema : KetenagaKerjaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur: Masalah & Tantangan. Pembicara dalam kuliah umum ini adalah Bpk. Dr. Muana Nanga, S.E., M.S..
Kuliah umum in dihadiri oleh 68 orang yang terdiri dari mahasiswa ekonomi pembangunan dan bapak ibu dosen dari Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora. Kuliah umum ini bertujuan untuk menjelaskan tentang masalah dan tantangan tentang tenaga kerja yang diterjadi di provinsi nusa tenggara timur.
Kuliah umum ini berlangsung selama 3 jam dimulai dari jam 10.00 – 13,00 wita, yang bertepat di Aula UNKRISWINA Sumba pada tanggal 10 November 2022. Dan kuliah umum ini di pandu oleh moderator: Bpk. Dr. Adrianus K. Hudang, S.E., M.Si.
Kuliah umum ini mendapat tanggapan positif dari mahasiswa, dimana banyak pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa maupun dosen terkait dengan masalah ketenagakerjaan dan kemiskinan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Sumba Timur.
Beberapa Matakuliah yang ada di program studi ekonomi pembangunan juga mendukung kuliah umum ini, dimana beberapa pengajar matakuliah mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti kuliah umum ini. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Kuliah umum ini diwajibkan karena didasari dari RPS, yakni matakuliah tersebut membahas hal yang sama yaitu ketenagakerjaan dan kemiskinan. Beberapa Matakuliah tersebut adalah (1) Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, (2) Ekonomi Pembangunan (3) Ekonomi Regional dan (4) Ekonometrika.
Hasil akhir dari kuliah umum ini adalah mahasiswa banyak inspirasi topik topik penelitian untuk skripsi nantinya, dan telah disimpulkan oleh Bpk. Dr. Adrianus K. Hudang, S.E., M.Si. selaku moderator kuliah umum bahwa “Penduduk sebagai aset (modal) dalam pembangunan yaitu sumber tenaga kerja.. Namun masalah TK adalah pada pendidikan rendah, akses kerja terbatas dan kerjanya di sektor informal shg produktivitas rendah dan akhirnya upah rendah. Maslah TK yang lain juga berkaitan dengan penduduk bekerja di bawah normal, sebagai setengah pengangguran. Solusinya adalah perlu meningkatkan SDM TK melalui pendidikan formal, pelatihan dan kursus utk mendukung kompetensi dan keahlian”.
